Judul :
Oishii Jungle
Penulis :
Erlita P
Desainer sampul :
Agrietia Agusti
Ilustrasi : Agrietia Agusti
Penata isi : Yusuf Pramono
Penerbit :
Grasindo
Terbit :
2014
Tebal : v
+ 194 hlm.
ISBN : 978-602-251-489-3Synopsis :
Terkadang kita memerlukan kehadiran wisatawan asing untuk bisa melihat
dan menyadari keindahan negeri kita.
Demi menonton drama Kabuki di Kabuki¯za, Tokyo, Shasa bersusah payah mewujudkan
keinginan sekaligus menjawab tantangan Akiko¾berpetualang ke tempat
yang tidak akan terlupakan seumur hidup.
Dibantu Era, partner
in crime¯nya, Heru, teman sejak SMP, Shasa membawa Akiko dan Kenji
berpetualang melihat kehidupan orang utan di pedalaman Kalimantan. Tepatnya di
Taman Nasional Tanjung Puting. Bagi Shasa yang terbiasa berlibur ke luar negeri
dengan fasilitas bintang lima, liburannya kali ini benar-benar mnguji
mentalnya. Di Pulau Borneo, semuanya serba berbeda.
From a big city to the jungle, apakah sebuah ikatan
persahabatan akan mampu menjadi sumber energi bagi Shasa untuk mengatasi semua
kesulitannya?
***
Shasa. Gadis yang lebih menyukai semua yang
berbau Jepang. Kecintaannya itu semakin menjadi dengan kehadiran Akiko, tante
Novi dan juga seorang tetangganya yang berprofesi sebagai seorang pilot.
Era. Sosok yang begitu usil sekaligus menjadi sahabat
baik untuk Shasa. Bukan penyuka serba-serbi Jepang akut seperti Shasa, tapi
justru penyuka Indonesia banget.
Heru. Sosok pendiam yang bertransfromasi menjadi
laki-laki yang asik dan menyenangkan. Perhatian dengan tingkat kepedulian yang
cukup tinggi.
Akiko. Gadis Jepang yang menyenangkan dan baik
hati. What next?
Kenji. Saudara Akiko dan tida terlalu fasih
berbicara dalam bahasa Indonesia. Suka fotografi dan cukup asik.
***
Oishii Jungle. Bercerita tentang Shasa yang saat
ini duduk dibangku universitas. Ia menyanggupi permintaan seorang teman lama
untuk merekomedasikan tempat liburan yang menarik dan memiliki cita rasa
Indonesia. Akibatnya, Shasa yang lebih terbiasa liburan ke luar negeri sedikit
pusing memikirkan tempat yang cocok dengan teman Jepangnya itu.
Yah, Akiko adalah teman lama Shasa yang juga
merupakan tetangganya dulu sebelum gadis itu kembali ke Jepang. Demi liburan ke
tempat yang benar-benar Indonesia banget dan nggak terlupakan, Akiko bersedia
memberikan imbalan nonton Kabuki di
Jepang. Tentu saja Shasa tidak akan menolak. Shasa adalah penngemar akut
sesuatu yang berbau jepang. Mulai dari nasi Jepang, makanan resto Jepang, wafer
dan stik cokelat yang tak tanggung-tanggung di datangkan langsung dari Jepang.
Kondisinya yang serba bingung memilih tempat
yang cocok untuk liburan Akiko membuat Shasa memutuskan untuk meminta usulan
dari Era yang memang cinta Indonesia TOP.
Era bisa dibilang cukup suka menjelajah Indonesia berbeda dengan Shasa yang
lebih suka taste rasa luar negeri.
Semua rencana ini di lengkapi dengan kehadiran
Heru, teman SMP Shasa dan Era. Tapi kali ini, Heru yang dulu sosoknya pendiam
berubah menjadi sosok yang menyenangkan. Setelah memutuskan untuk memilih
Tanjung Puting, Era berinisiatif untuk mengajak Heru ikut serta berhubung Heru
tinggal di Pangkalan Bun. Mereka semua pada akhirnya akan berangkat dari
Pangkalan Bun ke lokasi tujuan dengan perahu kelotok.
Beberapa kendala yang ikut bersama Shasa dalam
liburan kali ini adalah ijin dari orang tuanya dan juga biaya liburan. Ibunya
keukeuh untuk tidak mengijinkan Shasha untuk naik perahu kelotok dan juga
bagaimana mungkin anak gadis satu-satunya yang sudah bisa menikmati fasilitas
bintang lima mendadak memilih liburan yang cukup ekstrem? Tapi pada akhirnya,
Shasa mendapatkan ijin orang tuanya.
Kendala biaya, karena Era yang memberikan ide
yang cukup cemerlang, Shasa mulai bisnis online dengan menjual camilan Jepang
yang biasa ia konsumsi. Ia mulai memesan pada tante Novi, seorang tetangga yang
berprofesi sebagai pilot dan juga Akiko yang notabenenya berasal dari Jepang.
Dan tentu saja semuanya berhasil. Dan ibunya mengapresiasi kegiatan putrinya
itu.
Hingga perjalanan menyusuri salah satu kawasan
di pulau Borneo pun tiba. Sebelum ke
lokasi tujuan, merek terlebih dahulu menginap di rumah Heru lalu melanjutkan
jalan-ajalan menyusuri kawasan Pangkalan Bun. Mencicipi makanan dan berfoto
adalah kegiatan rutin kelima orang itu. Mereka selalu bersama-sama hingga
kelimanya menuju ke lokasi tujuan. Dengan perahu kelotok, mereka menyeberangi
sungai dengan kondisi air berwarna cokelat. Heru juga bercerita sedikit tentang
wisatawan asing yang sengaja menceburkan diri ke sungai dan akibatnya digigit
buaya. Shasa yang memang ngeri dengan hewan itu tambah ketakutan saat ia
benar-benar melihat seekor buaya tengah berjemur di pinggiran sungai.
Petualangan demi petualangan mereka jumpai.
Mulai dari mencicipi masakan di atas perahu kelotok, bertemu dengan Siswi yang
merupakan orang utan yang betugas menyambut wisatawan. Seorang pemandu juga
menceritakan siapa Siswi. Orang utan itu ternyata gemar berfoto juga. Buktinya,
Siswi selalu eksis saat kamera Kenji mulai membidik objek fotonya.
Pengalaman mulai dari terkunci di toilet perahu
kelotok, bentol-bentol, kaki pegal karena jalan selama satu jam, sampai tubuh
ambruk karena kelelahan, memberi makan orang utan, menikmati sunset, rumah
sakit angker, hingga lupa bawa dompet. Pengalaman itu semuanya terangkum dalam
kisah kelima petualang di pulau Borneo
yang memang terkenal dengan populasi orang utannya.
***
Mulai dari covernya. Aku suka banget. Mungkin
yang sering baca review mimin pasti komentarnya, kok mimin suka terus yah? Hehehe. Bukannya gitu. Tapi emang suka
banget sama coverya. Pemilihan warnanya benar-benar mengikuti konsep cerita
yang bercerita tentng liburan ke pedalaman pulau kalimantan. Ilustrasi juga
sangat cocok dengan konsep ceritanya dengan pohon-pohon dan juga seorang gadis
Jepang. Font tulisan untuk Oishii Junglenya
juga cocok dengan gaya Jepangnya.
Pemilihan settingnya juga cukup cukup bagus.
Setting pulau Kalimantan dengan segala keeksotisannya dan ragam budaya yang ada
di sana. Bagaimana penulis memutuskan untuk memilih konsep cerita yang seperti
itu juga sangat bagus. Pulau Kalimantan adalah pilihan yang benar-benar cocok
untuk settingan novel ini dengan berbagai keunikan budayanya. Untuk novel
bersetting kalimantan dan konseo urang utan, sebelumnya saya juga pernh membaca
novel duet karya Riawani Elita dan Shabrina W.S yang mengangkat isu seputar
orang utan dan usaha kelapa sawit di sana dan pada akhirnya akhirnya mengurangi
populasi orang utan karena hutan yang biasa mereka huni lenyap. Dan juga
perdagangan liar yang sering terjadi di sana. di novel ini, juga di bahas sedikit
tentang pelebaran lahan kelapa sawit yang akhirnya mengganggu habitan orang
utan.
Untuk pembagian karakter tokoh, penulis sudah
memberikan kemampuan yang cukup baik dalam hal ini. Kesannya nggak ada yang
porsinya kelebihan dan kekurangan. Jadi pas banget. Untuk pemilihan karaternya bisa dibilang cocok
lah. Dengan khasnya anak muda di kota besar hingga kehidupan di tempat yang
suasananya jauh berbeda.
Untuk konfliknya sendiri, sebenarnya nggak ada
yang terlalu dibuat ngeh ngeh yah.
Karena ceritanya berputar pada perjalanan mereka, walaupun ada beberapa
konflik, tapi klimaksnya itu belum benar-benar membuat saya mengatakan Wow.
Dari kemampuan penulis, sebenarnya beliau bisa menciptakan konflik utama yang
menjadi ulasan yang cocok untuk menjungkir balikkan otak. Mungkin konflik yang
berbau Jepang mungkin? Karena di sini, saya bisa melihat bahwa penulis memiliki
kemampuan untuk mengolah sesuatu yang berbau Jepang dengan baik.
Baik itu makanan, kesenian Jepang, pokoknya yang
berbau Jepang. Sebenarnya penulis bisa membuat yang lebih Wow dari ini. saya
menunggu tulisan selanjutnya yang bisa menjungkirbalikkan otak saya, mbak.
Untuk endingnya..., cek aja yang dibukunya
langung.
I give 4,5 star for this book.
6 komentar:
Ini dia novel peringkat pertama wishlist aku :D
pengen bgt baca tp belum kesampaian, ikutan GA di blog Mbak Luckty jg belum beruntung :(
Alasan aku masukin wishlist sih gak neko-neko yah. Aku suka aja sama cerita novel ini ttg liburan ke pedalaman Indonesia (tepatnya Kalimantan). Selain itu juga covernya menarik bgt, kelihatan cocok sama cerita di dalamnya (Setuju sama reviewnya). Meskipun belum baca keseluruhan aku setuju kalau novel ini dikasih ratings 4,5 stars soalnya ceritanya emang KEREN !!
Reviewnya cukup lengkap yah. Ada blurbnya dulu, pengenalan tokoh baru deh ke inti reviewnya. tidak ketinggalana juga pendapat pembaca mengenai novel ini sendiri. reviewnya sih cukup asik. jadi pas baaca duh, greget sendiri gimana sih liburan mereka sebenarnya. ada apa sih sama Shasa? aahhh..... Penasaran Mimiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnn....
semoga makin banyak yang baca buku ini dari review yang di sampaikan.
Setting yang diambil keren, wisata khas Indonesia di Taman Nasional Tanjung Puting dengan menyatukan orang-orang dari Jepang. Beda, dan harus baca :D
Reviewnya menarik banget selalu bikin aku penasaran terus tiap liat review2 di blog ini, apalagi aku juga nge-fans sama Jepang. Dari review ini aku tau ini novel yang komplit banget, mengenalkan kita tentang dunia luar khususnya segala sesuatu tentang Jepang juga sekaligus mengajarkan kita untuk mencintai keragaman negeri Indonesia ini. Pokoknya keren, pengen baca :D ~ Arigatou Gozaimasu min
Yang aku kagumi dari penulis review ini kemampuannya membaca dan menilai kemampuan pengarang buku dari segi setting,penokohan,sama konfliknya
jempol,deh!aku sering kesusahan mereview kemampuan pengarang dalam menciptakan buku itu,soalnya aku belum mahir membaca kemampuan pengarang dari cerita tulisannya
reviewnya lengkap,bagus banget
tapi menurutku ada yang kurang.jujur,aku ngerasa bosen waktu baca review ini.aku ngerasanya ada sesuatu yg kurang,menurutku review ini belum bikin pembacanya pengen baca habis sampe akhir.jangan tersinggung,ya min ini cuma kritik kecil dariku,kalo aku nyinggung mimin tolong maafin aku,ya :)
aku suka sama pendapat-pendapat tentang setting sama konflik Oishii Jungle,membumbui reviewnya
Keseluruhan novelnya bikin penasaran dan nice review MinDy, buat saya gigit jari bantal guling krn penasaran bingitss! Suerr, pengen banget baca, uda entah beberapa giveaway yang aku ikutin untuk mendapatkan novel ini, tapi hasilnya...aku masih belum beruntung xD *semoga kali ini aku yang beruntung #Rapalmantrakeberuntungan. Kemarin uda nyari ini buku cuma belum masuk stoknya-__- *curcol*
Setting yang unik juga menambah nilai plusnya:)
Posting Komentar