Pages

Review Strawberry By Sienta Sasika Novel



Judul                                       :  Strawberry
Penulis                                     :  Sienta Sasika Novel
Editor                                      :  Siti Jamila
Desain cover & ilustrasi          : Eka Wahyuni H. S
Penerbit                                   :  Lukkar Press
Terbit                                       :  2012
Tebal                                       :  207 hlm.
ISBN                                       :  978-602-95632-6-9





Synopsis :


Siapa sih yang nggak suka punya kakak tiri yang super duper cakep, cool, apalagi kalau mirip Hideaki Takizawa, si aktor asal Jepang yang bikin gemeeees?! Wuuuiiihhhh... serasa hidup di surga. Tapi... bagi Sienta, hidup bersama cowok yang namanya Bintang itu bagaikan neraka, dunia runtuh saat ayahnya menikahi ibu Bintang. Bagi Sienta, Bintang itu tidak lebih dari cowok sok kecakepan, sok keren, judes, dan playboy abiis. Tiada hari yang dilalui tanpa pertengkaran. Apalagi saat Sienta terpaksa harus menjalani perannya sebagai pacar pura-pura Bintang.

“Uuuh... menyebalkan sekali.” Bisik dalam hati Sienta. Tapi.... Apakah yag terjadi selanjutnya...?! Benarkah Bintang hanya menjadikan Sienta sebagai pacar pura-pura untuk terhindar dari kejaran fans-fans yang menyukai dirinya? Atau... justru ada cerita lain yang berhubungan dengan cinta pertama Sienta, kakak Strawberry?

Masalah semakin rumit ketika kakak Strawberry itu kembali lagi dan membuat Senta bimbang, lalu siapa pula Rivan dan bagaimana hubungan Sienta dan Bintang seanjutnya?

Penasara-KAN...... buruan deh baca Novel ini, di JAMIN seruuuuuu....^_^

***

Sienta. Gadis dengan penampilan culun abis dengan kacamata berbingkai yang besar. Hidupnya mulai terganggu sejak Bintang menjadi anggota keluarganya. Dan gadis itu, karena suatu alasan menurut pada Bintang.

Bintang. Cowok super populer di sekolah. Sangat senang membuat Sienta marah. Sienta juga adalaha satu-satunya cewek yang tidak bisa ia takhlukkan. Tapi karena kejadian itu, seakan membuka pintu untuknya.

Rivan. Cowok yang ditaksir Sienta sejak lama. Tapi, Rivan sudah terlanjur memiliki kekasih. Tapi kemudian, Sienta membawanya pada perasaan yang berbeda.

***

Cerita ini berawal dari malapetaka yang menimpa Sienta dan Bintang. Dua orang yang menjadi musuh bebuyutan di sekolah itu kini menjadi keluarga. Pasalnya, ibu Bintang akhirnya menikah dengan ayah Sienta. Bintang pun kini hidup di rumah Sienta. Sienta dan Bintang yang memang tidak pernah akur semakin menjadi karena ketidakcocokan di antara mereka. Mereka seringkali bertengkar untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Tapi begitulah keduanya jika bertemu. Bagaikan tikus dan kucing.

Sienta diketahui sebagai salah satu siswi yang culun abis di sekolahnya, tapi ia juga disegani karena ia selalu menjunnjung tinggi hak asasi manusia yang diberikan untuk semua orang. Jadi, tidak ada yang berani menganggunya. Sienta adalah tipikal cewek yang akan mengeluarkan komentar pedas jika ia sudah dihina. Sedangkan Bintang, cowok tampan, keren dan populer karena wajahnya yang memang terkesan oriental Jepang membuatnya digandrungi banyak cewek. Tapi hanya beberapa diantara mereka yang lolos menjadi pacar Bintang. Itu pun tidak akan ada yang lebih dari dua minggu.

Semua keseruan dimulai saat Bintang jadian dengan Tantri, musuh bebuyutan Sienta sekaligus orang yang membuat Bintang putus dengan Silvia. Tantri sendiri merupakan sahabat Silvia. Tapi nggak tahu juga, sahabat bagi mereka artinya kayak gimana. Bintang yang selalu terlihat mesra dengan Tantri membuat Sienta seperti ingin muntah. Bukan karena da cemburu, tapi melainkan karena perlakuan Tantri pada Silvia dan semua Hinaan Tantri.

Demi tugas sekolah yang harus segera di kumpulkan Bintang, ia dengan berat hati meminta tolong pada Sienta untuk diberi contekan tugas. Tapi Sienta mengajukan syarat yang benar-benar konyol. Ia bersedia memberikan Bintang contekan asalkan Bintang memutuskan Tantri di depan umum. Hal itu dilakukannya supaya Tantri mendapat pelajaran dan untuk memperlihatkannya pada mantan pacar Bintang, Silvia.

Tapi, saat Bintang benar-benar memutuskan Tantri di depan umum, saat itu juga ia menembak Sienta dan membuat gadis itu salah tingkah. Bintang terlihat santai saat memeluknya dari belakang dan aksi Bintang itu membuat siswa lain kagum karena baru kali ini Bintang menyatakan perasaannya pada seorang gadis di depan umum.

Tapi, sama seperti Sienta yang memberi syarat pada Bintang saat memberinya contekan, kali ini Bintang yang memberikan syarat. Buku harian Sienta yang berisi tentang kakak Strawberry dan Rivan membuat gadis itu harus rela menjadi pacar pura-pura Bintang. Hari-hari menjadi pasangan pura-pura tidak membuat Sienta mengubah perilakunya pada Bintang. Ia tetap bersikap seperti biasa dan cenderung mengabaikan Bintang. Dan sosok Rivan yang saat itu mendapat kecelakaan membuat Bintang merasa harus melindungi hatinya sendiri saat melihat Sienta yang terlihat begitu perhatian pada Rivan.

Kecelakaan, makan malam, makeover membuat Sienta menjadi sosok yang baru. Sosok  perempuan yang tidak lagi cupu tapi menjadi idaman satu sekolah. Sienta mendadak jadi perbincangan. Dan saat itu juga, Rivan yang putus dari kekasihnya mendekati Sienta. Hingga seorang secret admirer juga ikut-ikutan mengganggu Sienta dengan semua barang yang mengingatkannya pada kakak Strawberry, cinta pertamanya.

Siapa sebenarnya yang akan di pilih Sienta? Rivan kah, yang sejak dulu memang dicintainya?

Atau Bintang, yang selalu membuatnya merasa nyaman?

Dan juga, siapa sebenarnya secret admirer itu?

***

Sejujurnya, saya sangat menikmati novel ini.

Untuk covernya sendiri suka bingiiiiitttttss...! Ilustrasi tokoh dan  buah strawberry menambah suasana semarak covernya. Pemilihan warna pink sendiri sudah sesuai dengan keseluruhan cover yang memang di desain sangat manis dan soft.

Untuk tata letak isi dan konsepnya, cukup suka sih. Tapi jarak untuk tab diawal paragraf terlalu jauh. Saya juga kurang suka dengan font tulisannya. Mungkin bisa pakai tulisan font standar saja seperti TNR. Itu lebih enak dibaca. Bahasa yang digunakan dalam percakapan juga bahasa yang anak kota banget. Typo masih saya temukan dan juga penggunaan tanda baca diakhir kalimat percakapan tidak ada. Saya nggak tahu ini disengaja atau tidak, tapi rasanya kurang enak aja gitu kalau bacanya. Di buku ini juga banyakan dialog daripada narasinya. Ini buku pertama yang saya baca yang dialognya buuaaaaanyaaaaak banget. Tapi tetap seru. Jadi tahu gimana emosi Sienta dan Bintang, haha.

Untuk pembagian karakter tokoh sendiri sudah pas menurut saya. Nggak ada yang melebihi karakter tokoh yang utama. Tokoh pendukungnya pun tetap dalam kapasitasnya masing-masing. Untuk tokohnya sendiri, saya sebenarnya nggak terlalu suka sama si RIVAN. Iyalah..., siapa aja mungkin ngerasain apa yang mimin rasain. Gila aja yah si RIVAN ituuuu.

Tapi penciptaan konfliknya aku cukup suka. Pemecahan setiap puzzle di novel ini cukup membuat saya tertarik untuk segera menyelesaikan novel ini. Tapi agak gimana yah pas baca endingnya. Kesannya kayak maksain walaupun tetap masih dalam batas normal. Hehehe,, maaf mimin harus curhat sejujur-jujurnya, yah,, J

Tapi untuk keseluruhan, saya suka buku ini. ini bisa masuk list bacaan ringan kalian semua yang baca review ini.

I give 3,2 star for this book.



2 komentar:

Selvia Sari mengatakan...

Menurut saya pribadi, saya kurang suka sama covernya. Agak kurang gimana gitu. Tapi setelah saya baca review ini, saya jadi penasaran pengen baca. Saya lebih tergoda sama isinya dibanding sama covernya (?) :))

Unknown mengatakan...

pengen baca di kota aku gak adaaaa

Posting Komentar