Judul :
The Heritage
Penulis :
Ghyna Amanda
Editor :
Fanti Gemala
Desainer sampul :
Dyndha Hanjani Putri
Ilustrasi : Dyndha Hanjani Putri
Penata isi : Yusuf Pramono
Penerbit :
Grasindo
Terbit :
2014
Tebal : v
+ 202 hlm
ISBN : 978-602-251-490-9Synopsis :
Bosscha Sterrenwacht, Groote Postweg, Beatrix
Boulevard, Lembangweg, Bilitonstraat¾adalah segelintir nama
yang tersurat dalam lembaran lukisan milik seorang gadis bernama Julia. Karena
aski sok heroiknya, Vero¾seorang murid pertukaran pelajar dari London¾terpaksa harus membantu Julia memecahkan teka-teki dari lukisan-lukisan
yang menggambarkan berbagai bangunan kuno di kota Bandung.
Vero yang awalnya datang ke Bandung untuk
mempelajari angklung dan arumba, akhirnya harus terlibat dalam petualangan
menyusuri tempat-tempat bersejarah yang ada di dalam lukisan Julia.
Dalam petualangan itu, akhirnya teka-teki lain
ikut terbongkar. Alasan mengapa Julia bersikeras ingin memecahkan teka-teki
dari lukisan tersebut, dan alasna mengapa Vero harus terlibat dalam petualang
ini. begitu juga dengan simpulan akhir perasaan keduanya.
***
Vero. Sosok pelajar yang berhasil mencicipi
berpetualang di negara lain. Mencintai musik. Sekaligus berusaha belajar alat
musik dari negara lain.
Julia. Gadis yang penuh misteri. Muncul pertama
kali hendak bunuh diri. Dengan lukisannya, ia menyimpan begitu banyak misteri
yang harus di pecahkan.
Gesang. Sosok yang menjadi tema terdekat Vero
selama menjalani kegiatan pertukaran pelajar di Bandung. Sosok yang bersama-sama
menjalani petualangan demi petualangan.
***
Cerita ini dimulai ketika Vero harus membuat
keputusan untuk mengikuti program pertukaran pelajar atau tidak. Saat ia
membulatkan tekad untuk menghabiskan liburannya belajar alat musik yang tetbuat
dari bambu di Indonesia, ia juga harus berani memalsukan tanda tangan orang
tuanya demi kemulusannya dalam misi ini. Vero sendiri sudah mencari tahu
tentang lokasi yang akan ditujunya dan beberapa informasi mengenai tempat itu.
Alasannya untuk memilih ikut ini adalah ia tidak ingin terus berada di London
dan di titipkan di rumah seseorang selama orang tuanya liburan ke daerah
selatan Perancis.
Jadi, di sinilah ia sekarang. Di jakarta. Di
tempat yang suhunya lebih panas dari musim panas di London. Tentu saja.
Indonesia termasuk daerah tropis. Di bandara, ia di jemput oleh seorang yang
bernama pak Bahar. Pak Bahar inilah yang akan mengantarkan Vero ke sebuah
hotel, tempat dilangsungkannya acara penyambutan dan pembukaan International Youth Art and Culture Exchange
Program. Tapi setelah sampai di sana, selain suasana panas kota Jakarta dan
juga kondisinya yang memang sudah kecapean, ia memilih untuk mulai memejamkan
matanya tanpa terlalu memperdulikan peringatan seseorang untuk menemui Mrs.
Maharani pada jam makan malam.
Di perjalan menuju Bandung, ban mobil yang
ditumpangi Vero bocor dan membuat laki-laki itu memutuskan untuk turun dari
mobil daripada harus duduk lebih lama lagi. Punggungnya sudah benar-benar sakit
setelah sekian jam duduk di mobil. Dan sebuah pemandangan aneh menyambutnya.
Seorang gadis dengan rambut brunette panjang berbaju putih tengah berdiri di
jembatan sambil memegang tiang pembatas jembatan seakan berniat untuk terjun.
Dan Vero, dengan akhis heroiknya menarik lengan gadis itu untuk menahannya melakukan
perbuatan yang nanti akan membuatnya menyesal. Dan beberapa suara yang
didapatkan Vero setelah aksinya itu adalah omelan gadis itu dan Plak!
Setelah aksi penyelamatan dan memunguti kertas
yang penuh coretan pensil dengan gambar bangunan sejarah yang sempat terjatuh
saat Vero menyelamatkan gadis itu, ia berusaha mencari sosok itu setelaha
ditinggalkan tanpa pamit. Di sisi yang lain, Vero yang akan homestay menginap di rumah eyang Dibyo
yang merupakan ibu dari Mrs. Maharani sendiri. Dan kemudian, hari-harinya
sebagai murid sekolah harus di sesuaikan dengan sekolah yang kini ia masuki.
Mulai dari cara berpakaian yang menggunakan seragam dan topi sebagai pelengkap,
ikut dalam upacara bendera setiap hari senin, berlatih dan mengenal alat musik
angklung dan arumba.
Tapi kemudian takdir kembali menuntunnya kembali
menemukan sosok perempuan yang sempat ia tolong di jembatan beberapa waktu
lalu. Tapi, sepertinya ia termasuk ke dalam kubu putih. Yah! Di sekolah Vero
ada dua kubu. Hitam dan putih. Hitam lebih cenderung ke ilmu sosial, seperti
itu kali yah. Dan putih cenderung ke ilmu alam yang pelajaran rumitnya seperti
mencari mencari bintang yang paling indah dari semua bintang dalam kacamata
astronomi.
Mereka kemudian di pertemukan di sebuah tempat
yang ada di salah satu lukisna yang pernah dijatuhkan gadis yang diketahui
bernama Julia ini. Gesang, yang menjadi teman baik Vero selama beberapa waktu
terakhir turut menemaninya. Dan ternyata, Gesang adalah sepupu jauh Julia.
Gadis itu benar-benar menyimpan sejuta misteri. Karena gambar-gambar itu, yang
diketahui adalah gambar ayahnya yang sudah meninggal, Julia berusaha memecahkan
teka-teki yang di susun eyang Dibyo demi sebuah tiket ke Rusia. Dan di sinilah
petualangan yang sebenarnya dimulai. Kunjungan ke tempat-tempat yang ada dalam
gambar, kejadian-kejadian konyol yang harus mereka lakukan demi sebuah
informasi kecil, peristiwa menegangkan hingga sebuah pengakuan.
Semuanya patut dicoba! Benar?
***
Untuk covernya sendiri sudah tersusun dengan
sangat apik yah. Mulai dari pemilihan
warnanya yang colourfull dan begitu soft hingga ilustrasi –ilustrasi yang
memang menggambarkan konsep dari cerita yang di suguhkan. Beberapa ilustrasi
bahkan di ambil dari ilustrasi gambar yang dimiliki Julia.
Pemilihan setting di kota Bandung. Sebenarnya
cukup banyak penulis yang memilih setting kotanya itu Bandung. Mungkin karena
lahir dan besar di Bandung, makanya penulis bisa benar-benar memberikan
kemampuan maksimalnya dalam mengeksplor apa yang ada di kota itu dengan baik.
Semuanya bear-benar tersampaikan. Bangunan-bangunan sejarah yang kemudian aku
cari beberapa di google, info-info kecil juga. Cukup salut sama penulis dalam
mendeskripsikan semuanya.
Untuk ilustrasi isinya sendiri, saya suka dengan
ilustrasi setiap babnya dan juga judul-judul yang menjadi pertanda awal cerita yang baru. Judulnya
mengandung magis menurut saya. Karena
saya kemudian tertarik untuk membuka dan membuka lagi tiap lembarnya hingga
menyisakan lembaran kosong setelah biodata narasi penulis. Sebenarnya, ini
bukan karya pertama yang saya baca dari penulis ini. Ada 3 karya lainya yang
sudah di review. Dan salah satunya adalah Matryoshka
yang kemudian saya ingat saat membaca sebuah nama dalam buku ini, Yulenka Virgovna.
Pembagian karakternya sendiri cukup sesuai dan
tepat yah. Nggak ada yang kelebihan. Sosok Vero benar-benar digambarkan dengan
jelas sebagai tokoh utama dalam cerita. Dan juga Gesang dan Julia yang membuat
perjalanan dan petualangannya sebagai orang baru di negeri orang menjadi
menyenangkan. Pemilihan karakter setiap tokohnya memang khasnya mbak Ghyna. Ada
aja salah satu tokohnya yang penuh misteri. Seperti si Julia ini.
Untuk konfliknya benar-benar di atur sedemikian
rupa sehingga saya sebagai pembaca tidak bosan. Bahkan twist kecil yang diciptakan mbak Ghyna membuat saya langsung DM
penulisnya langsung. Hahaha..., maaf mbak, ganggu!
Endingnya? Jangan ditanya lagi.
Satu yang kalian harus kalian pecahkan adalah
sebuah kartu pos dengan tulisan nama Yulenka
Virgovna di bawahnya.
I give 5 star for this book.
0 komentar:
Posting Komentar