Pages

Review Limit By Triani Retno #SeriBluestroberi



Judul                           :  Limit
Penulis                         :  Triani Retno
Penyunting                  :  Laras Sukmaningtyas
Perancang sampul       :  Neelam Naden
Penata letak isi            :  Fernandus Antonius, Aldy Akbar
Penerbit                       :  Ice Cube
Terbit                           :  2014
Tebal                           :  vi  + 190 hlm.
ISBN                           :  978-979-91-0678-0





Synopsis :

“Aku akan menunggu kamu di sini.” Eizel tersenyum lebut, lalu bersenandung pelan, “wherever you go whatever you do, I will be right here waiting for you, whatever it takes or how my heart breaks, I will be right here waiting for you....”

Keala adalah murid pindahan di salah satu SMA top di kota Bandung. Keala yakin kalau kehidupan sekolahnya kali ini tak akan jauh berbeda ketika di Banjarmasin. Ternyata dia salah. Salah besar malah. Di sekolahnya sekarang kehidupan Keala berubah 180 derajat. Dia tak lagi menjadi idola sekolah, nilai-nilai ulangannya hancur, dan kepercayaan dirinya mulai luntur.

Tapi itu tidak berlangsung lama, karena Keala bertemu dengan Eizel, kakak kelas cakep yng selalu membantunya di masa-masa suram itu. Kebaikan Eizel membuat Keala jatuh hati. Dia merasa hidupnya yang dulu telah kembali. Nilai-nilainya mulai membaik dan ada Eizel yang selalu ada saat dia butuh. Tapi, ada satu hal yang luput dari pengamatan Keala. Dan ini tentang Eizel... Eizel Agusta.

***

Keala. Siswi pindahan di SMA 79 Bandung yang berasala dari Banjarmasin. Mungkin Keala tidak benar-benar berasal dari sana karena ibunya juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Keala. Dan juga, dijurusan yang sama, IPS.

Kevin. Teman sekelas Keala yang jago dalam pelajaran hitung-hitungan tapi jatuh dipelajaran yang menuntut hafalan. Memperhatikan segala gerak gerik Keala dan ikut merasakan perasaan gadis itu.

Eizel. Sosok kakak Kelas yang baik dan ramah bagi Keala. Sosok yang selalu ada untuk Keala dan selalu muncul di dekat gadis itu. Sentuhannya yang dingin seakan memberi sensasi baru untuk seorang Keala.

***

Cerita ini berawal dari sosok teriakan yang menggema di sepanjang Lorong tempat Keala berdiri. Teriakan yang memanggil-manggil namanya. Teriakan yang membuatnya bangun dengan keringat dingin di sepanjang tubuh dan sakit di kepalanya.

Keala. Gadis pindahan dari Banjarmasin yang kini terdaftar sebagai siswi kelas XI IPS di salah satu SMA top di Bandung. Sekolah di mana bundanya dulu juga menuntut ilmu. Berbagai kertas ulangan yang diterimanya hanya menambah dengusan dan pikiran untuk Keala. Bagaimana tidak, ia belum menerima kertas ulangan yang mencantumkan nilai yang bisa membuatnya puas. Yah, seorang Keala yang merupakan siswi pintar di sekolahnya dulu mendadak harus menerima semua nilai mengerikan itu Apalagi keputusannya untuk mengambil IPS untuk mengikuti jejak sang bunda menjadi akuntan menjadi bumerang sendiri.

Guru di sekolahnya dulu meminta Keala untuk memilih IPA karena mengingat kemampuan Keala yang cukup bisa untuk pelajaran hitung-menghitung. Tapi kali ini, berbagai pikiran berkecamuk di dalam benaknya. Bagaimana ia harus mengatakan semua ini pada bundanya? Bagaimana mungkin anak dari seorang ahli ekonomi mendapat nilai yang buruk saat ia sendiri yang memutuskan untuk memilih jurusan itu? Stres mendera Keala hingga ia seringkali merasakan sakit di kepalanya yang seakan ditusuk oleh ribuan jarum.

Pernah suatu malam, bundanya harus terbangun dan menjaga Keala karena sakit kepalanya mendadak kambuh. Dan setelah memeriksakan ke dokter, hanya penyakit maagnya yang kambuh dan dari penjelasn dokter, stres bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah dibagian belakang kepala sehingga suplai oksigen yang diterima hanya sedikit.

Keala yang tidak ingin terus-terusan menerima kertas ulangan yang nilainya tidak lebih dari kisaran nilai 70-75 memutuskan untuk belajar lebih keras untuk bundanya dan untuk masa depannya. Saat berada di perpustakaan berniat untuk mencari buku Sosiologi, di sana ia bertemu dengan sosok Eizel. Laki-laki tampan, tinggi, kulit putih dan memakai kacamata. Yah, kurang lebih seperti itulah deskripsi Eizel di mata Keala. Ah, dan juga.., menarik. Keala hanya bisa memandang dalam diam saat Eizel menyapanya dan menawarkan bantuan pada gadis itu.

Dari pertemuan itu Keala lebih sering bertemu dengan Eizel di perpustakaan, koridor kelas, dan gerbang sekolah. Sebenarnya pertemuan kedua mereka adalah karena Eizel sengaja ke perpustakaan untuk bertemu Keala setelah gadis itu mengatakan akan kembali ke sana setelah pulang sekolah. Sosok Eizel ternyata begitu berperan penting untuk sosok Keala. Eizel menyemangati Keala dan membantunya untuk belajar. Memotivasi gadis itu untuk tidak menyerah dan bersikap optimis. Dan hasilnya, walaupun perlahan, Keala mulai bisa memperbaiki semua nilai-nilainya yang jelek.

Eizel juga meminta Keala untuk menjawab setiap panggilan yang seringkali ia jumpai dalam alam bawah sadarnya. Dan keyakinan Eizel yang mengatakan ia akan baik-baik saja, nyatanya sangat berepran dalam kesehatan Keala. Dan juga, Eizel selau teringat sosok Andini saat bersama Keala.

Tapi dari sana, Ninn dan Kevin mulai mencari tahu sosok Eizel Agusta yang mampu membuat seorang Keala menjadi sosok yang berbeda. Dan dari sana juga, perlahan-lahan semuanya mulai terkuak. Kenapa nama Eizel yang menurut keala merupakan siswa kelas XII IPA 5 justru tidak tercantum di website sekolah. Namanya juga tidak ada di dalam daftar siswa kelas XII. Hingga kenyataan berteriak di depan Keala yang membuat gadis itu harus membiarkan air matanya mengalir deras di pipinya.

Siapa sebenarnya Eizel Agusta?

Lalu, siapa Andini?

Dan bagaimana akhir kisah ini?

***

Okay. Jujur. Dari semua cover #SeriBluestroberi, saya paling cinta sama cover yang satu ini. Limit. Alasannya, nggak muluk-muluk sih, karena mata saya nggak bisa beralih dan pengennya mandang aja lama-lama si cover ini. suka banget sama perpaduan warnanya hijau toska dan pink. Tapi pinknya nggak lembut. Agak sedikit berat warna pinknya tapi cocok banget kalau dipaduin sama warna hijau toskanya. Ilustrasinya yang buku-buku itu juga seperti menggambarkan ceritanya banget dimana Keala dan Eizel bertemu di perpustaan dan menjadikan tempat itu seperti tempat pertemuan rutin mereka. Untuk ilustrasi waktunya sendiri asku suka banget. Awalnya nggak sampai kepikiran kenapa judulnya harus Limit. Tapi ternyata ini berhubungan dengan teorema limit yang harus dipelajari sebelum belajar kalkulus. Dan teori ini benar-benar cocok untuk jalan ceritanya. So brilliant.

Ilustrasi saat memasuki bab baru juga cukup bagus. dimulai dengan jarum panjang dan kecilnya yang sama-sama menyentuh angka 10, hingga berakhir di angka yang sama saat bab ini dimulai. Untuk settingnya sendiri udah di tunjukkan dengan baik. Baik itu waktu, atau sekedat lokasinya. Untuk karakternya, sosok  Keala sendiri dan Aksel sudah menempati porsinya masing-masing. Semuanya ditakar cukup pas karena memang point utama dari cerita ini, yah, mereka berdua. Cara penulis untuk membangun karakter tokoh-tokohnya supaya benar-benar bisa sampai ke pembaca udah bisa dibilang bagus. Mengingat penulis sudah bukan penulis baru lagi.

Tapi untuk ceritanya sendiri, penulis melupakan sedikit hal yang harusnya perlu sedikit di ekspos. Yaitu kehidupan Keala sewaktu di Bajarmasin. Menurut sayam bagian ini membutuhkan sedikit perhatian. Mungkin seperti bagaimana pelajaran yang diberikan guru Keala di Banjarmasin sehingga Keala sedikit kesusahan dalam menyerap pelajaran di Bandung. Karena di cerita ini sendiri, Keala digambarkan sosok yang pintar saat di Banjarmasin dan mendadak dia harus kehilangan semuanya saat berada di SMA 79 Bandung. Di sini juga dijelaskan apakah penyebab kegagalan Keala dalam belajar adalah sakit yang terlalu sering dikepalanya atau masalah keluarganya. Tapi dari semua alasan yang logis mungkin yang paling cocok adalah keadaan shock karena situasi dan cara belajar yang berbeda seperti yang di tuturkan penulis. Dan dari sini, penulis sebenarnya bisa mengkaji perbedaan itu, walau tidak terlalu deskriptif.

Aku juga nemuin kesalahan dalam penulisan dialognya pada halaman 142.
“Kalau Ninna bohong, gimana mungkin dia bisa begitu berbinar-binar, bisa begiiitu bahagia setelah ngeliat Eizel terselip dalam rombongan kelas XII IPA 5?” dalih Ninna.
Bukannya harusnya itu dialognya, “Kalau Keala bohong,...” kan gitu.

Aku lumayan suka pemilihannya endingnya.

Dan at least, aku suka banget buku ini. Aku kasih 4 bintang untuk Limitnya mbak Retno.




19 komentar:

Tyaseta Rabita Nugraeni Sardjono mengatakan...

Reviewnya bagus, alurnya seru, aku jadi berasa membaca bukunya, namun mohon maaf, menurut aku ada kalimat yang rancu di

"Nilai-nilainya mulai membaik dan ada Eizel yang selalu ada saat dia butuh"

Unknown mengatakan...

Nice review! Aku setujud engan pendapat admin yang bilang seharusnya ada latar belakang cerita tentang Keala. Dan, aku penasaran nih sama novelnya. Latarnya di Banjarmasin, ya? Aku di Banjarmasin juga, lho. Penasaran deh gimana penulisnya bikin 'percahan' dari kota ini. :))

Unknown mengatakan...

Ihih, setting-nya keren, kayaknya aku banget nih, dua kota yang aku cintai, Bandung dan Banjarmasin. Ehem, kalau baca review-nya sekilas, cukup menarik ya, apalagi diceritakan kalau Keala ini sekolah di Bandung, SMA 79 Bandung, padahal nggak ada ya... eemmm...

Cerita Keala yang kemudian kurang bisa beradaptasi dengan pelajaran-pelajaran di Bandung ini sama kayak yang pernah aku alami dulu pas pergi dari Banjarmasin, aaaa... kayaknya ceritanya aku banget >< Penasaran juga sama si Eizel, jangan-jangan dia sesosok hantu lagi? Ahahaha, jangan sampai romance-nya malah berbelok arah ke horror deh. Hihi...

Well, review-nya udah cukup lengkap, tinggal perhatiin typo dalam pengetikan aja Kakak admin :D Hehe...

@asysyifaahs

Annis mengatakan...

Review--nya cukup bagus. Lumayan membuat kita yang membaca menjadi penasaran untuk membaca buku yang di review. Dan dari review di atas, sepertinya ceritanya oke. Kisah di masa SMA selalu indah untuk ditulis. Dan yang paling indah adalah kisah cinta sama kakak kelas. Ough.. jadi inget masa SMA duluu...

@AntikaAnis

Anonim mengatakan...

bahasanya mudah dimengerti, bahasa remaja baget pokoknya>< jadi ini semacam kehidupan sekolah dan ada konflik menarik yang terjadi pada tokohnya... jadi gak sabar baca kelengkapannya di novelnya sendiri....:DD beberapa part mirip sama kehidupan aku di SMA. well, review nya sudah bagus dan memberi penglihatan jalannya alur di novel ini.

@haeaddiction

A mengatakan...

Keren banget reviewnya,alur cerita atau plot sudah lengkap ,kesalahan penulis dan saran untuk penulis juga cocok banget,jadi penasaran banget padahal baru baca reviewnya doang.berharap dapat buku ini :)

@TeenNews14

Unknown mengatakan...

Cerita novel ini menurutku gak biasa. Seorang idola sekolah yg pintar dan percaya diri mendadak kehilangan itu semua, karena pindah ke sekolah yang baru. Namun, dengan bantuan kakak kelas perlahan dia bs mendapatkan hal-hal itu kembali. Aku belum pernah tahu ada novel ceritanya begini :D. Ini menarik, sangat menarik. Apalagi konflik di novelnya gak cuma sekedar itu, tapi juga ttg identitas seorang Eizel sang kakak kelas dan Andini yang entah siapa.
Dan review ttg novel ini juga gak kalah bagus sm novelnya. Kenapa? Karena bikin pembaca penasaran dan pengen punya novel ini. Jadi, secara gak langsung reviewnya berhasil meningkatkan penjualan novel Limit ^.^ ~ Salut sama admin yg udh berpengalamn bikin review novel

" Mahmudatul Kh" mengatakan...

Penasaran sama sosok Eizel dan motivasi yg diberikan Eizel kepada Keala supaya nilainya membaik. Dan Andini, apa yang membuat Eizel teringat Andini saat bersama Keala.
Reviewnya Keren, buat penasaran baget. hehe

K mengatakan...

Mungkin, Keala memang tipe anak IPA(minat dan bakatnya lebih ke arah2 ilmu pasti), makanya kesulitan ketika ia harus menjalani pelajaran di IPS. Aku punya teman mengalami kesulitan yang sama. Pas di SMP, nilai-nilainya bagus dan dia juga suka banget pelajaran IPA. Trus, karena di SMA-nya dia kena shock-culture dengan budaya di sekolah SMA-nya, akhirnya dia ga bisa masuk IPA dan malah masuk IPS. Dan di IPS nilai-nilainya banyak yang menurun drastis. Padahal dia biasanya bagus di hitungan, tapi malah kebingungan untuk ngerjain akuntansi. Jadi, mungkin itu juga yang terjadi sama Keala, menurutku siih...hehe... ^^

Oh iya, cerita ini sedikit mengingatkanku ama film mandarin "The Secret". Ada yang tau? Tapi, kalo' di The Secret yang "keberadaanya" kurang jelas itu yang cewek. Dan di The Secret juga ga ada tokoh semacam "Andini" ^^

Ngomong2, sebenernya aku sedikit kurang suka sama sosok Eizel, soalnya rada' terlalu sempurna untuk jadi kenyataan sih penggambarannya, tapi itu cuma dari yang aku baca dari review ini sih. Tapi, ga tau juga sebenernya. Belum baca sih, hehe... Tapi, mungkin karena ini genre-nya kisah cinta romantis sih ya,,, jadi ya wajar aja...

No Offense,moga ga tersinggung ya ama komentar saya yang mungkin terlalu jujur. Maaapp....

Les Privat Cerdas Indonesia mengatakan...

Pas baca awalnya aku bersikap biasa, tapi pas baca Siapa sebenarnya Eizel Agusta? Kenapa dia tidak ada di dalam daftar siswa kelas XII? Itu bikin aku langsung melotot.
Apakah ini termasuk cerita horor atau apa? Ah, sumpah deh! Aku penasaran gila sama novel ini!! Dan novel ini wajib masuk wishlist aku :) :) :)

Bdw, aku suka cara kaka mengulas novelnya. Perfect! :D :D :D

Asuka mai mengatakan...

Pas baca review ini langsung kepikiran ada sedikit berbau horror nya namun horror romance, jd makin penasaran bagaimana kisah keala dan Eizel, trus juga pengen tau Keala survive di sekolah yang barunya bagaimana, dan Eizel sepertinya cowo idaman banget... :)

Selvia Sari mengatakan...

Yeay! Reviewnya lengkap tapi ya lagi-lagi perhatikan penulisannya, min, jangan sampai kebanyakkan typo ataupun salah dari segi manapun :))

Begitu tau judul novelnya "Limit" langsung deh kebayang pelajaran matematika yang begitu mengasyikkan. Rasanya pengin baca buku ini dan ikut nge-reviewnya. Penasaran sama kisah Keala dan Eizel, apakah bisa bikin saya terlarut dalam novel ini. Ahhh, saya juga penasaran sama endingnya. Berharap dapat senyum bahagia saat menuntaskan novel berjudul Limit ini. Min, kasih satu dong... :p

Aida2F mengatakan...

Salam kenal,
Hmm.. Sedih. Belum kesampaian belu buku LIMIT! Keren sekali. Pengen tahu bagaimana kisah cinta di limit ini, secara review begitu menarik!
Great :D btw saya kemarin baru saja ulangan bab limit xD
Nice review;)

Unknown mengatakan...

Novelnya bikin penasaran banget :) , ini novel horror romance yg gimana gtu :o, ada magic-nya. Penasaran sama sosok Eizel yang katanya punya 'Inner Power' lalu men-transfernya ke dalam diri Keala yang membuat kesehatan Keala membaik. Sebenernya Eizel itu siapa ya? Hantu ato alien? :D

Aku paling suka sama bagian review yg menceritakan klo nama Eizel itu tidak tercantum di website sekolah juga dalam daftar siswa kelas XII. trus kok sosok Eizel bisa sekolah disana? ato mungkin dia bukan siswa SMA itu..
Weah, pokonya review nya sukses ngebuat aku bikin ribuan tanda tanya dikepala :D .

Aku setuju juga sama admin, kesalah seperti itu yang mungkin tidak disadari pembaca, dijadikan kritik dan saran aja min ;)

Amelia Aura mengatakan...

agak terganggu sama nama Keala-nya, aku salah baca mulu malah jadi Koala >.<v
Dan Eizel yang katanya misterius dan dirasa bukan bagian dari kelas XII IPA 5 itu bikin kepoooo sekaligus ngingetin sama novel Tears in Heaven, kayak rada mirip tapi semoga nggak ya...
eh, kok ada nama Aksel disitu? Aksel siapa ya mbak reviewer??

Unknown mengatakan...

Belum pernah baca karya Mbak Triani Retno dan #SeriBluestroberi sebelumnya :(
Nice review kak, cerita masa SMA yang seru kayanya. Lengkap namun tidak spoiler dan make me really curious about this book >.<
Eizel? Namanya cakep :D kepo deh sama cowok misterius atu ini. Siapa diaa? :o

Triani Retno A mengatakan...

Makasih banyak ya yang udah komen :) Cerita di balik penulisan novel LIMIT ini bisa dilihat di blog saya.

http://takhanyanovel.blogspot.com/2014/03/begini-begitunya-novel-limit.html


Unknown mengatakan...

Ka apa novel limit masih di perjual belikan?
Aku udah nyari di beberapa toko buku di bandung namun gak ada katanya novelnya gak di perjual belikan,padahal pengen baca secara rinci

Unknown mengatakan...

Gak tahu ya kalo masih ada novelnya TB, tapi saya ada novelnya kok. msih bagus. Kalo mau silahkan di komen aja

Posting Komentar