Judul : Fate
Penulis : Yoen Zaminda
Penyunting : Fitria Sis Nariswari
Perancang sampul : Nocturvis
Pemeriksa aksara : Intan & Septi Ws.
Penata aksara : Endah Aditya, Rya Zendi
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Februari 2014
Tebal :
vi + 238 hlm.
ISBN : 978-602-291-006-0
Synopsis :
Aku terdiam. Leherku terasa tercekik,
kerongkonganku kering. Aku tak menyangka orang yang menjadi atasanku ini adalah
salah satu yang masuk dalam daftar orang yang paling tidak ingin kutemui.
Oh.... takdir sepertinya sedang bermain-main denganku.
Seribu cara kulakukan untuk sembunyi. Tapi,
ternyata begini caranya kami dipertemukan kembali. Baiklah, mari ikuti
permainan ini dan kita lihat apa yang akan terjadi...
***
Venytara Pramudya. Seorang perempuan yang mudah
sekali tersulut emosinya. Merupakan jawara taekwondo dan dua kali harus
menyalahkan takdir karena rasa sakit yang dirasakannya. Memutuskan untuk
melarikan diri ke Paris sekaligus melanjutkan sekolahnya di sana.
Kevin. Mantan kekasih Veny. Sifatnya? Susah dijelaskan. Tapi
yang pasti, dia adalah salah satu cowok yang cukup dihindari Veny untuk
ditemui.
Rio. Laki-laki yang merupakan teman sekampus
Veny sekaligus putra tunggal dari keluarga konglomerat. Termasuk sosok yang
mudah bergaul dan cukup asik.
***
Cerita ini diawali dengan pertemuan Veny dengan
salah satu orang yang paling tidak ingin temui. Tuhan sepertinya ingin
bermain-main dengannya. Setelah kembuhnya penyakit sang ibu yang mengharuskan
ia untuk meninggalkan Paris dan memilih untuk menerima tawaran kerja di tanah
air, ia justru harus bekerja di bawah perintah laki-laki itu. Laki-laki yang
hampir saja menjadi tunangannya.
Veny, begitulah ia disapa. Ia harus menerima
kenyataan bahwa laki-laki yang akan bertunangan dengannya kedapatan sedang
jalan dengan perempuan lain yang katanya hanya sepupunya. Mana aja sepupu
gandengan tangan, suap-suapan, elus-elusan, sambil kecum dahi juga? Yang ada
tuh, gebetan yang kayak gitu.
Ia akhirnya memutuskan hubungan dengan laki-laki
yang ternyata juga menghinanya dan mengatakannya mainan. Dalam masa pacarannya
yang tidak sebentar, apakah seorang wanita bisa disebut sebagai mainan? That’s terrible.
Batalnya pertunangan bersama Kevin membuat Veny
tidak bisa menyembunyikan rasa sakit hatinya. Pada saat itu, sosok Rio muncul
sebagai penenang. Hanya beberapa saat, lalu tawaran untuk menjadi pacar Rio
akhirnya terlontar dari mulut laki-laki itu. Eitsss, ini hanya sebagai pacar
pura-pura karena kondisi Rio yang terdesak. Orang tua Rio memutuskan untuk
menjodohkan anaknya dengan anak dari salah satu kolega keluarganya. Tak
tanggung-tanggung, Rio menawari Veny sejumlah uang. Dengan kondisi Veny yang
terdesak mengingat ibunya butuh biaya operasi, ia pun harus menerima tawaran
Rio yang sebelumnya ia tolak.
Rencana pun sudah disusun rapi hingga Veny harus
masuk dalam kelas kepribadian untuk melatihnya berlaku layaknya wanita kalangan
atas. Tapi sungguh naas, orang tua Rio mengetahui semua rencana anaknya. Dan
coba tebak, siapa dalang dibalik semua kekacauan ini?
Di sisi lain, sekembalinya dari Paris, Veny yang
belum sempat bertemu dengan Rio harus dikejutkan dengan berbagai peristiwa
kebetulan. Mulai dari keluarga Rio yang muncul yang berada di sekitar area
pemakaman tempat ayah Veny disemayamkan, tempat makan favorit Veny dan keluarga.
Hingga suatu kesimpulan berhasil di ambil Veny. Keluarga Rio adalah orang yang
bertanggung jawab atas kebangkrutan ayahnya hingga ayahnya meninggal.
Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Apakah Rio dan Veny bisa bersatu?
***
Saya setuju jika memilih naskah ini menjadi
salah satu pemenang berbakat dalam lomba novel “Wanita Dalam Cerita”. Saya
menikmati ceritanya sejak awal saya membuka halaman pertama. Bahasanya halus
dan lugas, mudah dicerna dan dimengerti. Penulis benar-benar bisa
mendeskripsikan setiap latanya dengan baik. Setting yang dipilih juga hampir
dibagi rata. Tapi di sisi ini, penulis kurang menunjukkan detail kota Paris.
Sedangkan detail tempat lain cukup di deskripsikan dengan baik.
Ide ceritanya juga cukup menarik, walaupun ada
beberapa hal yang bisa saya tebak sejak awal. Hampir semuanya, kecuali satu
hal. Yah, mbak Yunita sukses menyelipkan
twist kecil ke dalam cerita, sehingga sosok keluarga Dewabaskoro menjadi
sesuatu yang layak ditunggu.
Untuk pemilihan karakternya sendiri sih, saya cukup
suka. Satu tokohnya udah kayak TNT, satunya lagi penyayang sampai rela melepas
semuanya, satunya lagi kurang kerjaan sampai harus mencampuri masalah orang
lain. Karakter tokohnya cukup balance
untuk saya pribadi.
Untuk konflik yang diciptakan, mungkin konflik
ini juga nggak banyak yang pake jadinya nggak bosan. Dan twist kecil itu bisa mengubah sedikit cara pandang saya tentang
novel ini.
Cukup menghibur. Itu yang bisa saya katakan.
Tapi, ada beberapa kalimat yang saya rasa kurang srek aja kalau di dengar.
Tapi, overall,
aku suka banget sama buku ini, untuk urusan typo
yang selalu saya singgung, mungkin karena keasyikan baca atau gimana, aku sama
sekali nggak nemuin typonya. Tapi
bukan berarti aku nggak serius bacanya, yah.
Novel ini wajib untuk dikoleksi.
I give 4 star for this book.
3 komentar:
Wew ceritanya keren. Konflik ceritanya bagus ;)
sesuai dgn rating book-nya
iya, sudah baca??
dari kemarin2 penasaran sama buku ini. makasih reviewnya, mbak. kalo settingnya mungkin karena si penulis cuma riset pake google kali ya, jadi ga kerasa. biasanya sih orang yang pernah ke suatu tempat bakal menuliskannya dengan rasa yang lebih greget
Posting Komentar