Judul : Heartsease
penulis : Ghyna Amanda Putri
Editor : Ainini
Desainer cover : A'an
Layouter : Fitri Raharjo
Pracetak : Endang
Penerbit : de TEENS
Terbit : November 2013
Tebal : 256 hlm.
ISBN : 978-602-255-359-5
Synopsis :
Apa
alasanmu menjadi seorang dokter?
Bagi
Amethyst, pendidikan dokternya adalah pengisi waktu luang. Ia tak pernah
dituntut untuk bisa memiliki nilai-nilai bagus, performa yang memukau di
hadapan para dokter konsulan, dan memiliki gelar dokter sendiri di depan
namanya. Tidak.
Hidupnya
tersisa sepuluh tahun dan dengan belajar menjadi dokter, Amethyst berharap
dapat belajar untuk menghargai sebuah kehidupan. Dan, menemukan alasan untuk
mau bertahan hidup selama itu.
Ketika
Hystrix Evergreen muncul, Amethyst merasa menemukan alasan yang ia cari. Namun,
ia takut. Ya. Batas waktu yang telah diketahuinya itu ternyata membuatnya
takut.
Jika boleh memilih, kalian ingin mengetahui sisa
umur yang dimiliki atau membiarkannya tetap menjadi misteri?
***
Amethyst,
seorang calon dokter dan mahasiswa praktikan di salah satu rumah sakit. Seorang
yang hanya menjalani hidupnya dengan rencana yang memang sudah ia susun pasca
operasi. Amethyst menderita Congenital
heart disease dalam istilah medis atau yang lebih kita kenal dengan
kelainan jantung bawaan. Setelah mendapatkan donor, gadis itu berusaha untuk
mencoba menghargai hidupnya.
***
Cerita
ini dimulai pada masa-masa sewaktu Hystrix dan Amethys pertama kali bertemu dan
berkenalan. Hanya pertemuan yang singkat dna kemudian cerita itu kembali
dimasa-masa Amethys menjadi mahasiswa praktikan dengan segudang aktivitas yang
harus ia kerjakan dari doket Carlos.
Seakan
tidak cukup dengan rentetan teguran yang ia terima dari dokter Carlos, ia masih
harus berurusan dengan seorang pria bernama Gwen atau apalah. Amethyst sendiri
sering kali salah menyebutkan namanya. Pria itu sering menyela jika Amethyst
sibuk sendiri dengan pikirannya. Dan juga, pria itu selalu menganggap Amethyst
sebagai batu loncatan tertinggi yang harus bis ia lewati. Karena hanya
perempuan itu yang selalu beradu argumen dengannya semasa kuliah.
***
Well..,
harusnya saya baca yang ini dulu sebelum Matryoshka. Tapi biarpun bagaimana,
saya tetap setuju untuk mengacungi jempol penulis yang satu ini.
Seperti
biasa, saya menyukai gaya bahasa dalam buku ini. Konfliknya tebangun begitu nyata
seakan saya serasa ada di dalam menyaksikan sendiri jalan ceritanya. Dunia
mahasiswa praktikan benar-benar dikupas dalam buku ini. Mulai dari
istilah-istilah medis, tindakan medis, benar-benar di sajikan dalam buku ini.
Saya
suka konsep keseluruhan cerita yang serasa hidup saat membaca. Tidak banyak
penulis yang bisa mampu melakukan itu.
Tapi
disini, porsi untuk Hystrix sendiri masih sedikit menurut saya. Tokohnya memang
fokus pada Amethyst. Tapi, mungkin kehidupan seputar pekerjaan Hystrix bisa
sedikit di eksplor lagi. Atau kalau tidak, kegiatan yang mungkin ia lakukan
sebelum bertemu Amethyst misalnya. Porsinya Hystrix sendiri masih kurang
menurut saya. Porsi Yi Huan sendiri lebih bagus digambarkan dari Hystrix. Tapi
semuanya kembali pada penulis yang mungkin mempunyai alasan untuk itu.
I
give 3,8 star for this book. For sure.
0 komentar:
Posting Komentar