Pages

Review Matryoshka By Ghyna Amanda Putri


                               Judul                         :  Matryoshka

                               penulis                      :  Ghyna Amanda Putri

                               Editor                       :  ItaNovidyaa

                               Desainer cover         :  A'an

                               Layouter                   :  Fitri Raharjo

                               Pracetak                   :  Endang

                               Penerbit                    :  de TEENS

                               Terbit                        :  Desember 2013

                               Tebal                        :  332 hlm.

                               ISBN                       :  978-602-255-414-1



Synopsis :


“Kamu ingin gambar apa di atas sana?”
“Bintang!” seru gadis cilik itu Riang.
“Lalu..., angsa.”
“Mmm, karena..., karena angsa membantu Tereska kembali pada ayah dan ibunya. Aku..., aku tidak tahu, tapi mungkin angsa bisa membantuku kembali pada Yulya.”


Tujuh tahun berlalu setelah Yulya meninggalkanku dan pulang ke Rusia, tiba-tiba sebuah surat sampai padaku. Ia mengundangku untuk datang ke negerinya pada tanggal tujuh Agustus, tepat pada hari ulang tahu kami. Ia akan menunggu di bawah patung The Bronze Horseman membawa sebuah balon berwarna merah.

Pada hari yang ditentukan, hey, siapa yang kutemui di sana? Seorang bocah berusia tujuh tahun? Siapa anak ini? Ia membawa banyak surat dari Yulya untukku dan aku harus mendengarnya membaca surat setiap pagi. Yulya pikir, aku betah tinggal lama-lama dengannya? Yulya, aku datang jauh-jauh untuk bertemu denganmu. Dimana kau? Jangan biarkan aku dan anak kecil itu gila karenamu.

***


Virgo. Seorang pria yang sangat suka dunia seni khususnya melukis. Memutuskan untuk ke Rusia setelah menerima surat dari Yulya, Barbie Rusia yang menjadi salah satu wanita terpenting dalam hidup dan hatinya.

Yulya. Gadis Rusia sekaligus tetangga Virgo di Indonesia. Entah dengan alasan apa, ia memutuskan untuk kembali ke Rusia. Ia meninggalkan Virgo sendiri yang kebingungan dengan kepergian Yulya.

Yulenka. Gadis cilik yang menyambut Virgo di patung The Bronze Horseman. Gadis yang periang dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Ia bertugas untuk membacakan surat setiap hari untuk Yulya dimulai pada tanggal tujuh Agustus.

***


Cerita ini dimulai dengan surat untuk Virgo dari Yulya. Yulya meminta Virgo untuk datang mengunjunginya ke Rusia tepat di hari ulang tahun mereka, yakni tujuh Agustus. Yulya akan menunggunya di bawah patung The Bronze Horseman dengan membawa balon berwarna merah. Ia hanya akan menunggu Virgo sampai matahari terbenam hari itu. Dan hanya tahun itu saja. Yulya menegaskan hal itu. Dan bersama dengan surat itu, ada Matryoshka. Boneka yang berlapis-lapis. Boneka itu hanya terdiri dari dua susunan boneka. Boneka lebih besar menyimpan boneka lebih kecil di dalamnya. Kira-kira seperti itu.

Dan tanpa perlu pikir panjang, Virgo pun melakukan semuanya. Mulai dari mengurus Visa, tiket pesawat dan perlengkapan selama dia di sana. Virgo tidak langsung menuju ke patung yang dimaksud Yulya karena hari itu bukanlah tanggal 7 Agustus. Ia memutuskan untuk menjelajahi seni yang terbentang luas di negara itu.

Hingga waktunya ia bertemu dengan Yulya, ia malah bertemu dengan seorang gadis cilik yang sedang sendiri. Gadis itu Barbie Rusia kecil. Yulya berbicara dalam berbagai bahasa mulai dari Rusia, Jerman, Spanyol, Inggris, Perancis, Barbie kecil itu hanya diam. Barulah saat Virgo mengumpat dalam bahasa Indonesia, gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap Virgo. Gadis itu mengerti ucapannya. Dan juga, dia mengenali Virgo.

Yulenka. Barbie Rusia kecil yang Virgo temukan di bawak patung The Bronze Horseman. Gadis kecil itu membawa pesan dari Yulya. Dari tas yang selalu ia bawa, Yulenka membawa serta semua surat yang ditujukan Yulya untuk Virgo. Gadis itu mulai membacakan surat Yulya yang pertama untuk Virgo.

Hari-hari mereka di isi dengan tinggal di flat kecil Yulya dan Yulenka bertugas untuk membacakannya tiap pagi. Kenyataan satu persatu mulai tersusun seperti puzzle acak yang harus dibetulkan sendiri untuk Virgo. Tapi, apakah Virgo masih bisa tahan dengan Yulenka? Barbie Rusia kecil yang terlalu kaku dengan rasa ingin tahu yang tinggi?

Ada salah satu isi surat dari Yulya yang ingin kutunjukkan pada kalian. Itu artinya, alian harus mencari..., 23 surat lagi. Tapi..., sudahlah! Kita langsung saja membaca surat dari Yulya.



Dua belas Agustus

Ada bangunan putih di dekat stasiun Primoskaya. Pernah lihat?


Itu tempatku dan Katarina dulu bersekolah. Begitu masuk SMA, Nenek menyuruhku sekolah di Peter. Katanya, supaya aku bisa masuk sekolah bagus dan punya masa depan bagus. Tadinya, ia menyarankan agar aku sekolah di Moskwa. Tapi, aku tak mau merepotkan ayahku. Jadilah di Peter. Selama di sini, aku tinggal dan bekerja dengan Anya. Dia perempuan baik yang mungkin sudah kau temui kemarin.

Aku dan Anya menyukai bunga. Saat itu, kubilang padanya bahwa aku suka bunga matahari. Saat Anya tanya kenapa, aku tak bisa menjawab.

Kubilang suka bunga matahari, tidak tahu kenapa. Padahal, aku juga suka bunga yang lain. Kesukaanku pada bunga matahari ternyata sama seperti kesukaanku pada mawar, tulip, atau anyelir. Tapi, setelah bertemu denganmu yang lahir di tanggal yang sama denganku, aku menjadikan ini sebagai alasan kenapa akhirnya menyukai bunga itu.

Karena Virgo lahir di musim panas, pertama kali kita bertemu di musim panas (menurut perhitungan tanggal di Rusia), dan saat kita saling mengungkapkan perasaan juga di musim panas. Musim panas itu musim ketika bunga matahari berkembang. Itu mengapa aku menyukainya.

Pada bangunan putih tempat sekolahku dulu juga ada ladang kecil bunga matahari. Aku dan Katarina menanamnya selama musim panas. Padahal, harusnya kami berlibur. Hari ini, aku ingin kau dan Yulenka bermain ke sana. 


***


Hah! Jujur, aku suka banget sama buku ini. Gaya bahasa yang digunakan mengalir dan menarik. Membacanya, seperti sesuatu menarikku untuk membuka tiap lembarannya. Tapi, nggak salah juga sih, cerita bukunya sebagus ini. Secara ya, alumni kampus fiksi, terus pernah ikutan juga #LelangNulisNovel yang di selenggarakan langsung oleh CEO Diva Press pak Edi. Tapi sebelum itu, ada Haru no Tabi yang menjadi buku pertamanya dan berhasil menjadi salah satu naskah jempolan dalam lomba menulis yang di adakan Diva Press.

Jujur, ngiri banget sama sosok yang satu ini. Mbak Ghyna benar-benar produktif. Dalam setahun kelar berapa buku, yah? Well, balik ke review. Aku suk banget sama gaya bercerita mbak Ghyna yang khas. Deskripsi tempat yang ada dalam buku ini detail banget. Aku benar-benar di ajak betualang di dunia Yulya, Yulenka dan Virgo. Mengelilingi keindahan Rusia lewat adegan-adegan Yulenka dan Virgo dan surat-surat yang ditulis Yulya.

Dari mulai covernya yang menurut aku bagus banget mewakili isi cerita dan warnya yang nyatu banget. Dan juga gambar Matryoshka di tiap Bab dan juga tulisan sirilik. Ceritanya juga nggak pasaran. Penulis sekarang rata-rata menulis sesuatu yang udah banya edar di pasaran. Konsep tulisan dalam buku ini, nyatu banget bersama dengan konsep tiap suratnya.

Tapi aku nemu beberapa kekurangan dalam buku. 

Kutaruh tas ransel dan koperku kecilku di dekat patung tersebut. Hlm. 45
Pada page 89, 90, 135-138 pinggiran kertasnya jadi sempit. Karena tulisannya miring, jadi kelihatan sedikit tidak nyaman.

Di page 128 pada baris pertama nggak ada spasinya. Ada lagi sih, tapi aku lupa page ke berapa. Tapi, overall, aku suka banget sama buku ini. kesalahan-kesalahan itu sih, nggak terlalu penting untuk yang memandang isi cerita sebagai poin utama.

I give 4,7 star for this book. Aku rasa, aku mulai tersihir dengan tulisan-tulisan para alumni kampus fiksi.




0 komentar:

Posting Komentar