Pages

Review It Takes Two to Love By Christina Juzwar


                                   Judul                      :  It Takes Two to Love

                                   Penulis                   :  Christina Juzwar

                                   Ilustrasi Cover        :  maryna_design@yahoo.com

                                   Penerbit                 :  Gramedia Pustaka Utama

                                   Terbit                     :  November 2012

                                   Tebal                     :  224 hlm

                                   ISBN                    :  978-979-22-8803-2




Synopsis :

Sejak kecil Sarah berteman dengan Igi. Hingga mereka dewasa, persahabatan itu tidak luntur, malah semakin erat. Namun tak pernah ada kata cinta yang terucap di antara mereka.

Akhirnya Sarah bertemu dengan Jans, fotografer baru di majalah Women's Style, tempatnya bekerja. Kesan pertama Sarah tentang Jans adalah pria itu terlalu Annoying. Tetapi Jans tidak menyerah untuk mendekati Sarah yang sudah mencuri hatinya sejak pertama kali mereka berjumpa. Sarah akhirnya luluh dan jatuh cinta.

Sarah terkejut luar biasa saat mendengar kabar bahwa Igi akan berangkat ke Inggris. Meski kecewa, ia tidak bisa melarang, dan mereka berjanji akan tetap menjaga persahabatan mereka.

Tetapi beberapa tahun kemudian saat pulang ke Indonesia, Igi tak sendiri. Ia pulang bersama Andien, pacarnya.

Apakah persahabatan Sarah dan Igi murni, ataukah ada percik-percik lain di antara mereka?

***

Sarah. Perempuan yang menjadi Beauty Editor di majalah Woman's Style ini terlihat tidak seperti beauty editor pada umumnya. Sarah sebenarnya bukan orang yang cocok untuk sebutan itu jika melihat dari penampilannya Tapi, jika itu menyangkut tentang kinerja dan profesionalitas, dia adalah juaranya.

Igi. Laki-laki yang tidak lain dan tidak bukan adalah sahabat Sarah. Bekerja sebagai fotografer di majalah Man's Style. Igi ini tergolong pria yang cukup bisa menggoda perempuan karena fisik yang dimilikinya. Tapi, Sarah adalah wanita nomor satu dihidupnya.

Jans. Fotografer baru di majalah Woman's Style. Cukup stylist tapi belum mampu menarik perhatian seorang Sarah. Jans tertarik dengan Sarah sejak pertemuan pertama mereka. Tapi, sepertinya Sarah tidak terlalu peduli akan hal itu.

***

Ini adalah cerita Sarah dan Igi. Cerita tentang persahabatan dan cerita cinta mereka. Novel ini bercerita tentang Sarah, seorang Beauty Editor di salah satu majalah yakni Woman's Style. Sarah selalu mendapat dukungan penuh dari sahabatnya, Igi-seorang fotografer di majalah Man's Style. Mereka berdua bersahabat sejak kecil dan sampai sekarang, mereka masih saja lengket seperti perangko.

Ditengah-tengah kehidupan mereka yang diisi dengan canda dan perilaku kekanakan, muncul sosok Jans. Seorang fotografer baru di majalah Woman's Style yang tidak lain adalah teman Igi. Sosok Jans sendiri di gambarkan memiliki ketertarikan dengan Sarah. Tetapi gadis itu seakan-akan menolak secara halus setiap kali Jans mencoba mendekatkan diri.

Hingga suatu hari, keduanya harus terlibat dalam sebuah proyek kerjasama. Mereka melaksanakan proyek itu di Lombok. Proyek pemotretan yang tentunya membutuhkan seorang fotografer dan Beauty Editor. Hingga Jans akhirnya mengalah dengan hatinya dan mengungkapkan perasaannya pada Sarah. Melalui berbagai pertimbangan, Sarah akhirnya memutuskan untuk menerima Jans.

Di sisi lain, sosok Igi menjadi sedikit berubah. Dan tidak lama setelah itu, ia memutuskan untuk berangkat ke London hingga wantu yang tidak pasti. Keberangkatan Igi menjadi tanda tanya besar bagi Sarah. Terlebih setelah Maya, seorang teman kantornya mengatakan bahwa mungkin saja Igi sakit hati karena mengetahui  Sarah berpacaran dengan Jans. Pikiran itu selalui menghantuinya, hingga sosok Igi kembali dengan tampilan yang lebih cool. Hingga sosok Andien menjadi hadiah lengkap untuk Sarah di pertemuan mereka.

***

Honestly, aku suka sih sama ceritanya. Tapi untuk bisa dibilang taraf banget, kayaknya nggak! Dari covernya, iya, udah bisa nebak gimana jalan ceritanya. Terus gimana konflik yang disusun jadinya bagaimana. Tapi, nggak tahu kenapa, aku nggak terlalu semangat baca novel ini. Padahal novel mbak Tina yang lain, kulahap dengan cepat. Penggambaran tokohnya juga aku rasa udah cukup, yah.

Untuk konflik cinta segitiga, aku sedikit bingung aja. Kenapa harus kayak di skip-skip mulu ceritanya. Empat bulan kemudian, 1 tahun kemudian, aku nggak dapat feel dalam novel ini. Karakternya Igi sendiri, aku nggak suka , sih, yah. Kesannya maksain banget. Terus adegan ciumannya ampe sentuh-sentuh gitu, emang Igi, yah? Tapi, mungkin itu yang bisa jawab penulisnya sendiri. Tapi jujur, aku nggak suka yang bagian maksa-maksa itu.

Terus lagi, adegan pas Sarah mutusin nerima Jans sebagai pacarnya. Kesannya kecepatan kalau langsung tarik-tarik gitu, apalagi tokohnya nggak terlalu dapet chemistry sebelumnya. Dan juga, aduuuhhh, typo bertebaran dimana-mana. Sampai aku sempat stuck buat baca terus di tinggalin lagi di timbunan. Males lihat buku yang banyakan typo. Juga, penggunanaan tanda kutip dan titik nggak pada tempatnya. Editornya di sini juga harus pintar-pintar. Nggak berniat untuk memojokkan atau menghina, jujur, buku ini bisa saja menarik, jika konfliknya itu nggak masalah perasaan Igi melulu. Dikit-dikit Igi balik terus ngungkapin perasaannya ke Sarah, terus pergi lagi, balik lagi. Jadi kesannya kayak di ulang-ulang aja

But, so far, suka, tapi dibandingkan karya-karya mbak Tina yang lain, ini masih jauh banget.
Aku kasih bintang 2,5 untuk buku ini.

Quotes :

"... selama waktu masih terus berjalan, selama kesempatan masih terbentang luas, selama hati selalu merindu, dan selama pikiran tak henti untuk mengukir nama kita masing-masing, kita pasti akan bertemu kembali." hlm. 118
 "Sometimes you have to take, sometimes you have to give, and there's a time you have to let go..." hlm. 170

0 komentar:

Posting Komentar