Pages

Review Inseparable By Laili Muttamimah #SeriBluestroberi



Judul                           :  Inseparable
Penulis                         :  Laili Muttamimah
Penyunting                  :  Winda Veronika
Perancang sampul       :  Athaya Zahra
Penata letak isi            :  Fernandus Antonius, Aldy Akbar
Penerbit                       :  Ice Cube
Terbit                           :  Januari 2014
Tebal                           :  vi + 285 hlm.

ISBN                           :  978-979-91-0651-3





Synopsis :

“Nggak! Bukan begitu!” elakku.
“Menurutku aneh aja kalau ada cowok yang suka baca dongeng.”
“Maksudmu Tristan dan Isolde?” tanyanya,
Aku mengangguk cepat, “kenapa kamu baca itu?”

Sudut bibir Tristan terangkat semakin lebar, “Kalau kamu mau tahu, baca aja sendiri.”

Calya percaya bahwa dirinya mencintai pacarnya, Gav. Hingga suatu hari dia bertemu dengan Tristan, teman sekelas yang tak pernah terpikir olehnya. Di bawah siraman matahari, Calya melihat Tristan tidur di salah satu meja perpustakaan. Tetapi yang menarik perhatiannya adalah sebuah buku dongeng yang terbuka di dekat Tristan. Tristan dan Isolde.

Sejak itu Tristan mulai mulai merasuk ke pikiran sampai-sampai mampu menggoyahkan cintanya pada Gav. Walaupun perasaan bertatut, mereka tahu bahwa kisah ini haris berakhir seperti cerita di buku dongeng itu.

***

Calya. Seorang anggota cheerleader dan gadis yang ceria. Hidupnya lebih menyenangkan dengan  kehadiran kekasihnya yang selalu menemani hari-harinya.

Gav. Pemain baseball sekolah. Protektif dan juga sangat penyayang. Hidupnya menjadi menyenangkan dengan kehadiran Calya yang selalu ada dan menyemangatinya.

Tristan. Cowok perpustakaan. Apa-apa pasti nongkrong di perpustakaan. Merupakan atlet lari dan selalu memperjuangkan dirinya untuk mengikuti marathon. Sosok Calya seakan merupakan sebuah semangat baru untuk mimpi-mimpinya yang terpendam.

***

Kisah Calya, Gav dan Tristan ini diawali dengan suasana riuh latihan para anggota cheerleader dan anak baseball. Calya, seorang anggota cheerleader yang bertugas sebagai flyer merupakan siswi SMA. Kehidupannya benar-benar ia jalani dengan nyaman dan bahagia dengan kehadiran sosok Gav. Gav adalah pacar Calya yang juga merupakan anggota tim baseball di sekolah Calya. Gav adalah sosok pacar yang sempurna di mata Calya. Laki-laki itu selalu memberi perhatian penuh pada Calya, mengantar-jemput ke sekolah, menemani Calya ke mana pun.

Yah, Gav adalah sosok itu sampai Calya bertemu dengan sosok Tristan. Pertemuannya dengan Tristan juga tidak di sengaja. Calya menemukan Tristan sedang tertidur di perpustakaan dengan buku dongeng Tristan dan Isolde di pangkuannya. Awalnya, Calya tidak ingin ambil pusing dengan laki-laki itu, tapi rasa ingin tahunya membuat Calya kalah. Dia bertanya kenapa Tristan suka membaca dongeng? Jawaban laki-laki itu justru membuat Calya bingung. Tristan meminta Calya untuk membaca sendiri bukunya untuk tahu sendiri jawaban atas pertanyaannya.

Sosok Tristan sama sekali tidak akrab untuk Calya. Walaupun sekelas dengan laki-laki itu, Calya tidak pernah sekali pun memperhatikan Tristan. Dia baru menyadari kehadiran laki-laki itu saat bertemu dengannya di perpustakaan. Insiden Tristan yang menghilangkan buku Calya yang dipinjamnya membuat hubungannya dengan gadis itu bertautan. Mulai dari Calya yang benar-benar marah karena ia harus dihukum karena tidak mengumpulkan tugas yang tidak lain ada di dalam buku yang dihilangkan Tristan hingga laki-laki itu memutuskan tidak mengumpulkan tugasnya sendiri demi rasa bersalahnya dengan Calya. Akibatnya, mereka berdua diminta berdiri di depan kelas hingga pelajaran tersebut selesai.

Kejadian-kejadian berikutnya mulai membangun kedekatan mereka. Mulai dari tugas kelompok yang menyatukan keduanya hingga insiden ‘pelukan tidak sengaja’ yang membuat Calya sendiri merasa aneh dengan debaran tak menentu dalam dadanya. Lalu nyeri perut Calya dan keterlambatannya datang ke sekolah membuat ia dihukum. Lagi-lagi Tristanlah yang datang sebagai penyelamat. Tristan memaksa Calya untuk beristirahat dan sebagai gantinya, Tristanlah yang mengambil alih hukuman Calya dengan keliling lapangan.

Tapi, Tristan sepertinya tidak baik-baik saja. Ia terlihat pucat dan kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan hukuman Calya. Akibatnya ia ambruk dan harus dilarikan ke rumah sakit. Kondisi Tristan yang seperti itu membuat Calya bertanya-tanya sekaligus khawatir. Kenapa Tristan malah dibawa ke rumah sakit bukannya UKS? Pertanyaan demi pertanyaan berkecamuk dalam pikiran Calya. Hingga ia memutuskan untuk mengenyahkan semuanya dan kembali beraktivitas seperti biasa. Namun, Tristan juga tidak menampakkan batang hidungnya dan membuat Calya cemas.

Sampai ke titik itu, akhirnya Tristan muncul dengan menghubungi Calya dan mulai menggoda gadis itu. Hanya godaan kecil, tapi berhasil membuat hati Calya melonjak bahagia. Sejak saat itu, Calya mulai dekat dengan Tristan. Seringkali mengabiskan waktu dengan Tristan dan saling menyemangati satu sama lain. Tristan juga sering menonton latihan Calya dan Calya juga selalu menyemangati Tristan untuk mengejar mimpinya. Tristan memutuskan untuk berlari lagi dan menunda keputusannya gantung sepatu. Tristan berharap Calya bisa hadir di lomba lari yang diikutinya. Tapi Calya mulai dilema. Di satu sisi, ia harus berjuang bersama dengan team cheerleadernya dan mendukung tim baseball Gav.

Lalu, apakah Calya akan menyusul dan memberikan dukungan pada Gav?

Siapa yang akan Calya pilih? Gav yang dicintainya dan sudah menjadi pacarnya selama ini sampai-sampai Calya begitu takut kehilangan laki-laki itu? Atau Tristan, laki-laki yang hanya beberapa saat lalu memasuki hidupnya dan membuat rasa nyaman dan juga getaran aneh di sana?

***

Okay..., start for the cover. Aku suka banget sama pemilihan warnanya yang soft. Ilustrasi-ilustrasi yang ada di cover juga sangat cocok. Dua cowok yang satunya merupakan pemain baseball dengan tongkat baseallnya dan satunya adalah atlet lari dengan sepatu yang digantung di bahunya., dan sosok ceweknya adalah seorang cheerleader yang tampak menutup wajah dengan pom-pom. Untuk ilustrasi ceweknya yang berusaha menutup wajah dan kedua cowok yang membelakangi cewek itu setelah membaca ceritanya juga bakalan ngerti kok. Jadi, nggak bakalan ngumbar banyak disini. Juga ditambah tumpukan buku yang menjadi alas duduk sang cewek. Gambaran disini mungkin menyiratkan perpustakaan. Walaupun tanpa rak-rak bukunya.

Tadinya setelah melihat cover, pikirannya, cowok yang satu itu pemain sepak bola. Terus aku mikir-mikir kenapa di ilustrasi cover Cuma ada bola baseball dan pom-pom saja? Kenapa nggak ada bola kaki? Ya iyalaha nggak ada, kan Tristannya atlet lari. Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa covernya sama sekali nggak ngegambarin isinya. Pandangan darimana itu? Coba kalian beneran baca bukunya, bukan Cuma baca sambil lalu, kalian pasti bisa mengerti kenapa ada tumpukan buku, kenapa ceweknya nutupin wajah pake pom-pom, kenapa si cowok gantung sepatu, kenapa kedua cowok sampai membelakangi Calya. Jika kalian benar-benar baca bukunya, kalian pasti ngerti arti setiap ilustrasinya.

Kemudian masuk ke dalam ilustrasi tiap memasuki bab baru. Ada pom-pom, sepatu, dan peralatan baseball, ini sudah cukup mewakili isi cerita. Lalu setting yang dipilih dibangun cukup kuat. Mulai dari suasana perpustakaan dengan pustakawatinya yang nggak suka keributan, suara riuh saat latihan dan suasana sekolah, semuanya tergambarkan dengan jelas.

Untuk penggambaran tokohnya sendiri, aku suka sama karakter yang berusaha dibangun sama mbak Laili. Karakternya tidak jauh dari karakter anak-anak SMA kebanyakan. Mungkin karena penulisnya masih SMA jadi feelnya dapet banget untuk tokoh-tokoh dalam bukunya sendiri. Porsi untuk masing-msaing tokoh juga balance banget. Ditambah tokoh, tokoh seperti Sam dan lainnya juga menempati tempatnya masing-masing.

Saat membaca kalimat yang tertera di cover, kita akan langsung tahu konfliknya di sini adalah cinta segitiga. Dan tokoh perempuannya lah yang tolak ukur dari segala cerita. Aku suka gaya menulisnya yang terkesan mengalir. Nggak muter-muter atau giman. Penulis juga menyelipkan masalah-masalah kecil yag kerap menjadi bahan pertengkaran untuk Gav dan Calya. Tapi untuk konfliknya sendiri, aku nggak nyangka bakalah ngambil dari dongeng Tristan dan Isolde. Saat Calya memutuskan untuk mengambil keputusan, pikirannya, bagaimana lagi penulis akan memikat pembaca jika kita saja sudah tahu pilihannya? Dan bagaimana penulis membangun kembali ceritanya? Saya suka adegan-adegan kecil yang berusaha diselipkan penulis.

Dan endingnya? Aku kasih dua jempol untuk mbak untuk pemilihan endingnya. Time capsule dan dongeng Tristan dan Isolde. Aku harap kalian para pembaca juga akan penasaran dengan akhirnya.

Untuk kekurangannya, seperti yang dikatakan salah satu pembaca, mungkin akan lebih baik jika pertandingan baseballnya sedikit di eksplor lagi sehingga membangkitkan semangat. Untuk pertandingan lari dan cheerleader, penulis sudah memberikan gambaran mengenai itu. Tapi, untuk baseball sendiri, penulis tampaknya luput dari itu atau malah sengaja tidak mengikutsertakannya. Tapi di sini jika melihat tokohnya, ada baiknya jika itu diperhatikan. Saya juga masih menemukan beberapa typo, tapi untungnya tidak mengganggu.

Dan..., novel ini sudah berhasil membuat saya menangis. Seperti temanya #SeriBlustroberi, nggak semua cerita happy ending. Dan mbak Laili berhasil membuat saya kagum dengan tulisannya.

Mbak,, saya kasih 4,8 star untuk mbak.






2 komentar:

Laili Muttamimah mengatakan...

Terima kasih, Mbak!^^

Unknown mengatakan...

Waaahh... Penulisnya ngomentarin langsung :)

Posting Komentar