Pages

Review Someone to Remember By Nathalia Theodora #SeriBluestroberi


Judul                           :  Someone to Remember
Penulis                         :  Nathalia Theodora
Penyunting                  :  Winda Veronica
Perancang sampul       :  Athaya Zahra
Penata letak isi            :  Aldy Akbar
Penerbit                       :  Ice Cube
Terbit                           :  Januari 2014
Tebal                           :  viii + 206 hlm
ISBN                           :  978-979-91-0653-7





Synopsis :

“Apa kamu ini nyata? Atau Cuma ada dalam pikiranku saja?”

“Aku nyata,” kata Henry. “Aku memang kembali untukmu.”

“Aku nggak ngerti,” kataku. “Rasanya beban pikiranku terlalu banyak sampai aku nggak bisa mengerti apa pun.”

Regina terbangun dari koma dan menyadari bahwa ada sesuatu yang terasa salah dalam hidupnya. Kehilangan sebagian  ingatan membuatnya bertanya-tanya tentang apa yang salah itu. Seperti bercermin di air yang keruh, Regina terus menerus mencari potongan ingatannya yang hilang itu. Tanpa bantuan siapa pun, kecuali Alex, cowok yang idtemuinya di taman tak lama setelah dia pulih dari kecelakaan yang menimpanya.

Bersama Alex, sedikit demi sedikit ingatannya datang kembali melalui sekelebat bayangan. Dan seiring itu juga hatinya mulai terbiasa dengan perhatian dan keisengan Alex. Hingga suatu hari, ketika potongan ingatannya terkumpul semua, Regina sadar bahwa ada yang salah dengan Alex.

***

Regina. Gadis yang mendadak hilang ingatan setelah mengalami kecelakaan. Berusaha untuk kembali mengingat masa lalunya tapi rasa sakit selalu menyerang kepalanya sata ia berusaha.

Stella. Sahabat baik Regina. Menyimpan rahasia kelam mengenai kecelakaan itu dan menutup rapat semuanya dari Gina.

Alex. Teman baru Regina yang ia temui di taman dekat rumahnya. Selalu ada dan setia memberikan solusi dan nasihat untuk gadis itu.

***
Cinta bisa menghilang dari ingatanmu, tapi tidak dari hatimu.

Pencarian jati diri mengawali cerita ini. Regina yang hilang ingatan mencoba untuk mencari tahu apa yang sudah ia lupakan semenjak kecelakaan itu. Hilang ingatannya juga bukan  tipe yang melupakan semuanya. Justru yang ia lupakan adalah kejadian kecelakaan dan beberapa kejadian sebelum kecelakaan. Gina juga merasakan ada sesuatu yang sangat penting yang ia lupakan. Tapi ia benar-benar tidak tahu apa itu. Tapi Regina masih berusaha mencari tahu semuanya.

Dan langkah pertamanya adalah berusaha mencari informasi itu dari mamanya dan sahabatnya, Stella. Tapi jawaban yang diberikan mamanya hanya sangkalan. Beliau menyangkal bahwa Gina seharusnya tidak mengingat tentang kejadian yang mengerikan itu. Begitu pun dengan Stella. Sahabatnya itu juga tidak menceritakan apapun. Justru Stella meminta Gina untuk melupakan saja tentang kecelakaan itu dan melanjutkan hidupnya.

Tapi Regina masih merasa ada sesuatu yang sangat penting yang ia lupakan. Semenjak memutuskan untuk cuti kuliah setelah kecelakaan itu, Regina hanya menghabiskan waktunya di rumah saja. Hanya setelah beberapa saat, ia memutuskan untuk jalan-jalan di taman. Di sana, ia bisa mendapatkan sedikit ketenangan dan menatap langit dengan damai. Dan inside topi pun mempertemukannya dengan sosok itu.

Laki-laki itu tampan dan memiliki tubuh tegap. Regina sampai-sampai terbengong melihatnya. Hanya setelah ucapan laki-laki itu mengenai topi Regina, ia mendapatkan kembali kesadarannya. Laki-laki yang memperkenalkan dirinya sebagai Alex itu cukup menarik dan membawa aura ketenangan bagi Gina. Tapi hanya beberapa saat saja, sekelebat bayangan mulai memenuhi otak Regina yang membuat gadis itu meringis kesakitan. Ia mulai mendapat gambaran-gambaran aneh mengenai sesosok pria yang wajahnya tampak kabur.

Pertemuannya dengan Alex di taman itu membuat Regina ingin bertemu lagi dan lagi dengan pria itu. Entah mengapa, perhatian itu yang Alex berikan serta sentuhan hangat dari tangan pria itu mampu memberikan kenyamanan pada dirinya. Sedikit aneh memang! Mengingat Regina adalah sosok yang suka menyendiri dan menikmati kesendiriannya. Ia tergolong orang yang tida terlalu suka bergaul. Hanya pada Stella lah dia menceritakan semunya. Karena hanya Stella lah yang menjadi sahabtnya selama ini.

Regina mulai menghabiskan waktu-waktunya bersama Alex di taman itu. Tapi, karena konteks pertemuan mereka hanya berbatas pada taman itu saja, laki-laki itu mulai mengajak Regina untuk makan di sebuah kafe dekat taman setelah mendengar bunyi perut kelaparan dari gadis itu. Tapi lagi-lagi, di sana Regina mendapat kembali memori-memorinya yang sempat hilang. Bayangan pria itu lagi! Tapi kini, mereka berdua¾Regina dan laki-laki itu¾ tampak bahagia bersama. Tapi lagi-lagi, bayangan wajahnya kabur. Setelah mendapat nasehat dari Alex, ia berusaha menanyakan semuanya pada mamanya dan Stella. Tapi mereka kemudian hanya bisa diam. Barulah saat Regina mendapatkan mimpi tentang sosok laki-laki itu sekali lagi, ia terbangun dan mengucapkan satu nama, Henry.

Dengan harapan dalam hatinya, Regina mulai berusaha mendapat penjelasan tentang sosok Henry. Awalnya hanya penolakan yang diutarakan Stella, tapi setelah tidak tahan karena Gina benar-benar memaksanya, Stella akhirnya menceritakan sebuah kenyataan yang kemudian menghantam hatinya. Henry adalah kekasihnya semenjak dua tahun yang lalu. Mereka adalah pasangan yang cocok dan serasi yang membuat semua orang tampak iri. Tapi satu kenyataan yang kemudian membuat seolah semua darah terkuras dari tibuh Gina adalah kenyataan bahwa Hnery meninggal dalam kecelakaan yang melibatkannya di dalamnya.

Kenyataan yang kemudian membuat Gina merasa bersalah akan perasaan nyaman yang ia rasakan saat  bersama Alex. Yah, Alex! Laki-laki itu selalu ada dan membuatnya nyaman. Dan dia juga harus mengambil keputusan untuk menjaga jarak dengan Alex demi menjaga cintanya untuk Henry.

Perlahan-lahan, sekelebat bayangan mulai muncul satu persatu dalam hidupnya hingga membawanya pada wajah yang selama ini tampak kabur mendadak menjadi jelas, sejelas ia menatap orang-orang di sekeleilingnya. Wajah Henry membuat Gina mendapat keringat dingin.

Apalagi ini?

Bagaimana Regina akan menghadapi kekalutannya antara Alex dan Henry?

Dan bagaimana akhirnya gadis itu membawa semua puzzle yang berhasil ia kumpulkan dan ia susuk menjadi sesosok yang selama ini ia lupakan?

***

Covernya. Okay... aku cinta sama cover bukunya. Pemilihan warnanya cukup beragam dan membuatnya tampak berwarn dan hidup. Ilustrasi covernya juga sweet banget dan amazing. Aku suka banget. Aku pikir, aku akan jatuh cinta dengan cover ini. Salah! Aku sudah jatuh cinta dengan cover ini. Ilustrasi seorang gadis yang duduk dibangku taman sendirian menggambarkan sosok Gina dan membawa sebuah kunci untuk membuka ingatan yang selama ini ia lupakan. Puzzle-puzzle yang dipakai sebagai pijakan juga mewakili pencarian sesosok yang tiba-tiba lenyap dari pikiran Gina. Dan juga bunga-bunga serta daun-daun yang berguguran menambah kesan misterius buku ini.

Setting yang dipilih juga bisa dikembangan dengan baik. Penulis berhasil membangun setting dan deskripi cerita dengan baik.

Tata letak isinya juga sudah lumayan. Ditambah dengan ilustrasi-ilustrasi indah yang menmbah smarak buku ini juga kesan yang mewakili konsep cerita.

Pembagian karakter tokohnya juga sudah bagus. Penulis berhasil membuat kita menjelajahi karakter tokohnya da merasakan langsung perasaan sang tokoh serta kejadian-kejadian yang ada di dalam cerita. Ceritanya seakan hidup dan menimulkan efek emosional bagi pembaca sendiri.

Karakternya dibangun juga cukup bertahap. Nggak langsung asal nyelip sana sini. Jadi kesannya benar-benar dapet.

Pemilihan konfliknya sendiri juga mungkin bisa dibilang cukup. Tapi saya sebagai pembaca jujur sangat mudah membaca jalan ceritanya sendiri. Saya sudah membaca buku dengan konflik yang sama setidaknya beberapa kali walau mungkin ada sedikit poin yang berbeda. Dan tebakan saya ternyata benar. Tapi tidak menyurutkan keinginan saya untuk tetap membaca buku ini hingga halaman terakhir.

Saya juga banyak mendapatkan kutipan-kutipan menarik dari buku ini. Tapi saya tidak akan  menuliskannya di sini. Mungkin kalian harus membacanya sendiri. Tapi yang pasti, cerita ini bisa menerbangkan harapan kalian sekaligus memberi kebahagiaan dan kesedihan yang sama takarannya.

Saya juga menemukan sedikit typo dalam buku ini, tapi masih bisa di tolerir sih.

I give 4,5 star for this books.






0 komentar:

Posting Komentar