Judul :
(Me)mories
Penulis : Nay Sharaya
Editor :
Anin Patrajuangga
Desainer cover :
Lisa Fajar Riana
Penata isi : Ana
Penerbit : GRASINDO
Terbit :
2014
Tebal : vi + 280 hlm.
ISBN : 978-602-251-329-2Blurb :
Kau menganggapku sebagai seorang putri, bukan? Lalu,
apa jadinya jika kau tahu, sosok putri yang diam-diam menyergap hatimu ini
hanya seorang makhluk aneh kesepian, yang kehilangan jati dirinya. Apakah cinta
akan tetap sama?
Ternyata, ini hanyalah tentang sepenggal
kisah-kisah di ujung hari yang menunggu akhir. Tapi, pada saat ia ingin
menyerah, seseorang tiba-tiba membuat janji.
“Membuat kau aman adalah kegemaranku yang baru. Jadi siap-siap saja aku
lindungi, oke?”
Hanya karena sebuah janji, sesuatu berubah. Sebuah
janji yang membuatnya mulai percaya dan berharap. Namun kemudian, ia sadar
bahwa sebuah janji tak akan pernah bertahan lama. Karena itu, ia memutuskan
untuk menjauh dan bertahan dengan caranya sendiri.
“Pernah suatu saat aku mencoba membayangkan masa depanku. Kau tahu? Membayangkan
masa depanku tanpa ada kau di dalamnya, rasanya sangat aneh.”
***
Mories. Gadis yang kelihatannya hanya bisa
menerima segala perlakuan buruk dari orang di sekitarnya. Tapi pandangannya
tidak pernah sarat akan ketakutan. Dibalik itu, apakah ada sebuah rahasia yang
tak biasa?
Alan. Ketua OSIS sekaligus orang yang masuk ke
dalam daftar orang paling menyebalkan di dalam agenda hitam Mories. Mempunyai fans
seabrek tapi lagaknya? Byuhhh,,, kecakepan! Emang cakep J
Chandra. Ketua panitia MOS, dimana Mories adalah
salah satu korbannya. Tampang yang dingin dan tidak pedulian membuat Mories
juga memasukkan laki-laki ini ke daftar orang paling menyebalkan di dalam
agenda hitamnya.
Tiyanna. Teman Mories satu-satunya. Yang bersedia
membela dan menentang habis-habisan kelakuan senior yang memojokkan junior. Dan
satu-satunya orang yang sering kali terlihat dibela oleh Chandra.
***
Semuanya dimulai dengan keadaan yang paling
tidak di sukai oleh semua siswa tahun pertama di sekolah baru. Yah, apalagi
kalau bukan Masa Orientasi Siswa yang dimana senior-senior mempunyai wewenang
untuk mengerjai siswa habis-habisan dan membentak sesuka hati. Dan apesnya
lagi, Mories dan Tiyanna adalah salah satu bagian kecil dari peristiwa tidak
menyenangkan tersebut. Di tambah lagi kelakuan senior yang semena-mena terhadap
siswa-siswa baru. Mories dan Tiyanna adalah langganan kejahilan senior mereka.
Jika Mories hanya bisa menerima saja
hukuman yang akan diberikan padanya dengan sukarela, lain halnya dengan
Tiyanna. Gadis itu akan melayangkan aksi protesnya jika kelakuan senior dirasa
sudah diluar batas kewajaran. Tiyanna tidak segan-segan melawan seniornya dan
membentak balik jika ia tidak merasa bersalah. Ia juga sering sekali membela
Mories saat gadis itu hanya bisa menerima pasrah kelakuan senior.
Tapi ada satu hal yang tidak diketahui Tiyanna. Perihal
aksi menerima dan diam dari Mories. Tidak ada yang benar-benar tahu apa yag
sebenarnya terjadi pada sosok Mories. Aksi MOS itu hanya berlangsung beberapa
hari. Dan senior sudah menandai dua nama yang merupakan siswa melunjak. Siapa lagi
kalau bukan Tiyanna dan Mories pun ikut-ikutan. Hingga hari sekolah seperti
biasa, Tiyanna dan Mories tetap saja menjadi bahan perbincangan. Dan Alan
adalah sosok yang dengan entengnya mengibarkan berdera permusuhan pada Tiyanna.
Sekolah itu tidak terlalu berpengaruh pada
Mories. Ia hanya perlu bersikap biasa dan tetap sabar dengan kata-kata temannya
yang mulai mengatainya yang tidak baik. Yah, dia harus bisa sabar jika tidak
ingin ayahnya turun tangan untuk kedua kalinya. Mories bukanlah orang biasa. Jika
itu yang ingin kalian ketahui. Ia adalah anak tunggal dari seorang yang masuk
dalam jajaran orang kaya di Indonesia. Ayahnya adalah ketua yayasan tempat
Mories sekarang sekolah dan tentunya tidak ada yang tahu soal itu. Dan juga
seorang Menteri. Dan iu membuat ayahnya kelewat protective terhadap Mories. Karena
dia adalah satu-satunya harta yang paling berharga untuk ayahnya.
Hari-hari dilalui Mories dengan seperti biasa,
cemooh, kata-kata sirik dan juga
pandangan tidak suka sering kali mengarah padanya. Tapi toh ia tidak pernah menampakkan
kemarahan dan kekesalan. Ekspresi wajahnya hanya datar saja. Chandra yang
diketahu memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Tiyanna dalam artian bukan
pacar, justru menunjukkan raut tidak sukanya pada gadis itu. Lain lagi dengan Alan.
Awalnya dia tidak terlalu memperdulikan gadis itu, tapi lama-kelamaan, ia
jutsru seperti memiliki kewajiban untuk melindungi Mories terlebih setelah geng
Miranda, mantan kekasihnya, mulai mengganggu Mories karena merasa gadis itu
adalah salah satu penyebab putusnya Alan dan Miranda.
Semuanya berjalan dengan cepat dan sangat tepat
sasaran untuk membuat Mories yang dulu terbangun dari tidur panjangnya. Tidak lagi
tahan dengan perlakuan geng Miranda atau lebih tepatnya Sica dkk, Mories yang
selama ini berhibernasi dengan masa lalunya hars terbangun dan kembali
melakukan sesuatu yang berada di luar kendalinya. Dia mulai membayar anakanak
taekwondo untuk membuat Sica dkk merasakan apa yang ia rasakan. Bagaimana tidak,
setelah hidungnya patah, Moris tidak bisa lagi bersabar seperti yang ia
janjikan pada ayahnya. Kelainan yang ia bawa selama ini akhirnya kembali
terkuak ke permukaan. Ia mulai menyiksa satu persatu geng Miranda dengan
perantara anak-anak Taekwondo yang dibayar Mories. Tapi Chandra dan Alan
menyaksikan hal itu. Setelah itu, satu persatu kebenaran tentang sosok Mories
kembali membuat dua laki-laki itu terperangah.
Raut ketakutan yang sama sekali tidak pernah
menghiasi wajahnya, ia yang tak pernah menangis adalah salah satu bukti dari
kelainan yang ia derita. Dan karena satu hal, sesuatu yang selama ini berusaha
ia redam muncul kembali dan mengancam kehidupan normal yang selama ini
diberikan ayahnya.
Sosok Chandra yang kemudian diketahui adalah
orang yang dipercayakan ayahnya untuk menjaga Mories nyatanya mempunyai niat
terselubung tentang sosok Alan yang mulai terlihat menunjukkan sikap sukanya
pada Mories. Dendam masa lalu pun kembali menyeruak ke permukaan seiring dengan
kenyataan-kenyataan yang kemudian memenuhi pikiran-pikiran Mories.
Lantas siapa sebenarnya orang yang benar-benar
selalu ada untuk Mories?
Bagaimana saat suatu kenyataan kemudian
menghempaskan harapan gadis itu sekali lagi? Akankah ia mampu bertahan bahkan
hanya untuk berdiri dengan kedua kakinya sendiri saat ia tahu bahwa
satu-satunya orang yang ia cintai jutsru meninggalkannya saat ia tahu
keadaannya yang sebenarnya?
***
Untuk pertama, terima kasih untuk mbak Nay untuk
buntelan bukunya yang bisa buat aku nangis di lembar-lembar terakhirnya.
Untuk cover. Jujur, aku suka banget sama
covernya. Pemilihan warnanya yang soft menambah kesan elegan pada cover ini.
ditambah ilustrasi seorang gadis yang memang menyerupai princess berada di tengah-tengahnya. Ditambah beberapa ilustrasi
tambahan yang benar-benar membuat covernya terlihat elegan. Bravo untuk desainer covernya.
Untuk settingnya sendiri, cukup suka dengan
setiap deskripsinya. Settingnya dapet banget. Karena ini novel remaja, jadi
kebanyakan dari scenenya ada di sekolah. Dan cara deskripsi yang ditawarkan
penulis cukup dapet lah menurut aku.
Tata letak isinya juga cukup bagus. Nyaman
bacanya juga. Di tambah lagi dengan beberapa ilustrasi yang memang sangat
mendukung isinya. Jadi kesannya nggak sepi. Karena akhir-akhir ini kebanyakan
baca buku yang bukunya nggak sepi alias cuma tulisan aja tanpa ilustrasi.
Pembagian karakter tokohnya sendiri juga pas. Kadar
gula sama kopinya pas. Eh..., ini apaan?? Pokoknya pas lah. Pemilihan karkater
tokohnya sendiri cukup unik. Apalagi sosok Mories yang menderita kelainan yang
baru aku tahu kalau ada juga yang diangkat novel. Kebetulan juga senior di
kedokteran pernah riset masalah itu.
Untuk pemilihan konfliknya sendiri, nggak
seputar masalah Mories aja. Lebih kepada papanya yang mengekangnya, Chandra dan
Alan dan juga musibah diakhir cerita yang membuatnya benar-benar harus tabah.
Ending...., Marry
me?
I give 4,3 star for this book.
1 komentar:
"Pembagian karakter tokohnya sendiri juga pas. Kadar gula sama kopinya pas.."
Apa waktu nulis resensinya sambil minum kopi ya? :D
morisyang penuh misteri, jadi penasaran secara fisik dia cantik hits, atau kuper ya?
Posting Komentar