Judul :
Morning Gloria
Penulis :
Devi Eka
Editor :
Floria Aemilia
Desainer cover :
Aan_Retiree
Layouter : Fitri
Raharjo
Pracetak : Endang
Penerbit : de
TEEN
Terbit :
April 2014
ISBN : 978-602-255-563-6Blurb :
Gloria, ia tak menyukai senja. Baginya, senja
hanya akan memadamkan semua harapannya. Namun, kini seorang lelaki senja hadir
dan menelusup ke dalam hatinya.
Avond, seorang lelaki yang mencintai masa
lalunya. Segenggam cinta yang tak tersampaikan. Sebongkah rindu yang tak pernah
usai. Tapi, itu dulu, sebelum gadis fajar itu muncul di hadapannya
Kisah gadis fajar dan lelaki senja. Ke mana
cerita mereka bermuara? Ataukah mereka akan seperti fajar dan senja yang tak
pernah bertemu?
***
Gloria. Gadis ceria dan penyuka fajar. Selalu menantikan
gradien warna menyapu wajahnya dengan cahaya semangat di pagi hari.
Avond. Laki-laki yang begitu menyukai senja.
Senja yang memberinya ketenangan. Senja yang membuatnya menunggu hingga kini.
Bella. Sahabat baik Gloria. Namun menyimpan
rahasia yang memiliki pertalian dengan kehidupan Gloria dan Avond.
Bara. Laki-laki yang muncul dengan panggilan
gadis judes untuk gloria. Laki-laki yang mengesalkan untuk Gloria. Tapi,
terkadang, perkataannya benar-benar mampu menghujam batin gadis itu.
***
Prolog. Gloria. Ia menggeleng lemah setiap kali
ibunya menawarkan untuk menikmati fajar yang diam-diam mengintip dari
cakrawala. Tapi ia seakan tidak bersemangat lagi melakukan rutinitasnya itu
setelah semua yang terjadi. Semuanya karena lelaki yang membolak-balikkan
kehidupannya.
Gloria. Sang gadis fajar. Meluangkan waktunya
setiap pagi hanya untuk melihat semburat orange yang mewarnai langit pagi dan
memberi semangat bagi semua makhluk hidup di dunia ini. Bella¾sahabatnya¾terkadang tidak habis pikir dengan Gloria.
Bagaimana mungkin sunrise dan sunset bisa membuat manusia menunggu
sekian lama untuk melihatnya. Tapi, Gloria tidak menyukai sunset. Ia malah ingin menghindari yang satu itu. Karena sunset mengingatkannya pada kenangan
pahit yang dulu hadir dalam hidupnya.
Tapi, saat ia begitu tak menyukai senja, seorang
laki-laki senja justru hadir dalam hidupnya. Laki-laki yang menawarkan
keindahan senja untuk dinikmati. Avond. Nama laki-laki itu. Menawarkan
keremangan saat gelap mulai menyapa dengan warna jingganya.
Hingga ajakan pertama ke Volendam mengubah
sedikit pandangan Gloria. Avond mengajak gadis itu melintasi padang rumput dan
ilalang, mengajaknya ke kampung nelayan Volendam dengan rumah berbahan kayu
papan yang dicat warna-warni dan tak berpagar. Kemudian ke Zwarthoed. Dan
beberapa kali di perjalanan, Glory tertidur di pundak laki-laki itu.
Gloria mulai merasakan perasaan lain setelah
terlalu sering bersama dengan lelaki senja itu. Dan kali ini, perjalanan mereka
dilanjutkan ke Museum Lilin Madame Tussauds. Di sana Gloria asik berfoto dengan
patung lilin Robert Pattinson, pemeran Edward di film Twilight. Gloria
merasakan pipinya sesekali dijalari perasaan hangat saat Avond menatapnya. Dan
Gloria jelas tahu apa yang dirasakannya. Cinta?
Apakah mungkin?
Bella, sahabat Gloria menyadari perubahan sikap
gadis itu setelah sering bersama dengan Avond. Dan bukannya sangat peka, tapi
Bella tahu bahwa Gloria mungkin saja sedang jatuh cinta pada sosok lelaki senja
itu. Dan di saat itu juga, seorang teman Gloria justru menyarankan pada gadis
itu untuk menjauhi Avond. Gadis itu mengatakan bahwa Avond adalah tipe
laki-laki yang hanya mempermainkan perempuan.
Perkataan Anke, temannya itu selalu terngiang di
dalam otak Gloria. Tapi itu tidak lama. Karena keduanya kembali bertemu dan
bercerita. Hingga insiden sepeda tercebur itu terjadi dan membuat Avond sakit.
Gloria sampai dibuat senewen sendiri karena tidak mengetahui alamat laki-laki
itu. Beruntung, Bella-sahabatnya-mengetahui hal itu. Tanpa perlu dikomando,
Gloria langsung ke rumah Avond, dan melihat laki-laki itu benar-benar sedang
sakit.
Saat hubungan keduanya mulai dekat, Bella, mulai
memperlihatkan kedekatannya dengan Avond yang membuat gadis itu harus menahan
rasa geram di hatinya. Kecemburuan jelas terpancar saat melihat keduanya dekat.
Barulah kemudian terungkap bahwa mereka berdua sempat menjalin hubungan.
Avond yang masih tetap menunggu seseorang dan
Bella yang juga melakukan hal yang sama. Hingga kedekatan mereka mengundang tanda
tanya. Di saat semuanya justru terungkap, Gloria harus kembali ke Indonesia
setelah mendapat kabar buruk mengenai ibunya.
Dan di Indonesia, tepatnya di Banyuwangi, dia
kembali bertemu dengan laki-laki yang cukup aneh dan memanggilnya gadis judes.
Menceramahinya seputar gerimis dan senja. Membuatnya menikmati senja dan
membuka kembali satu rahasia yang tidak pernah diduga Gloria sebelumnya.
Lalu bagaimana saat akhirnya Gloria diberi
cobaan yang membuat gadis itu kehilangan harapannya?
Bagaimana pula saat harapan yang berhasil ia
susun kembali dihancurkan di depan matanya?
Dan apakah Gloria mampu bertahan saat badai
kehidupan justru mengguncang pertahannya?
Dan akankah uluran tangan akan ia raih saat ia
seseorang datang dan menawarkan punggungnya sebagai sandaran?
***
Jika harus membuat satu kata saja tentang
novel ini, saya akan mengatakan ini novel yang amazing.
Terima kasih untuk kak Vivi untuk buntelannya
yang bikin hipnotis klub Mirror dan bersenandung dengan kalimat-kalimat
puitisnya.
Untuk covernya. Suka banget sebenarnya sama
covernya. Pemilihan warna dan perpaduan warnanya cocok banget. Ilustrasi
gambarnya pun menambah kesan cover jadi lebih hidup. Awan-awan yang menjadi
salah satu ilustrasinya menjadi bentuk yang sangat berperan dalam ketajaman
covernya. Masing-masing mewakili dua fenomena yang saling berhubungan. Sunrise dan sunset. Untuk ulustrasi mataharinya sendiri, bagian sunrisenya itu, mataharinya kenapa yah,
mengernyit kah atau tersenyum, karena ada rona merah muda di pipinya. Dan sunsetnya seakan menyiratkan kelelahan
yang cukup. Yah, kesan mataharinya benar-benar dapet untuk karakter tokohnya.
Tapi lagi-lagi, mungkin benar kalau ada yang mengatakan konsep mataharinya rada
mirip dengan salah satu cover novel juga. Tapi yang harus digaris bawahi di
sini, di cover novel yang satu itu bukan keduanya matahari. Melainkan yang satu
matahari, dan satunya lagi bulan. Jadi kalau ada pemaca yang berkomentar
demikian, baik-baiklah dalam membaca cover itu sendiri. Ini tidak menggurui,
tapi alangkah lebih baiknya untuk tidak mengeluarkan pendapat yang bisa membuat
desainer covernya jadi down gitu.
Pemilihan settingnya cukup kuat. Saya sebagai
pembaca benar-benar bisa merasakan feel kuat mengenai hal ini. Di sini
kemampuan penulis benar-benar lebih matang dalam mendeskripsikannya dibanding
novel sebelumnya.
Tata letak isinya juga cukup baik. Dengan
ilustrasi-ilustrasi bunga di awal bab, juga lirik-lirik lagu yang kemudian di
tambahkan ke dalam cerita. Bahasa yang digunakan penulis di sini cukup
menghanyutkan. Ah, saya saja sebagai pembaca benar-benar terbawa arus saat
membaca untain demi untain kata yang di tuturkan penulis.
Penggambaran karakter tokohnya kuat banget.
Sosok Gloria da Avond dibangun sama baik oleh penulis. Dengan berbagai masalah
dan kejadian-kejadian yang mengiringi langkah keduanya.
Pemilihan konfliknya, ini yang bikin aku kasih applause untuk mbak Vivi. Konfliknya benar-benar bikin greget
sendiri dan sukses membuat anggota klub jadi nggak sabar baca pas saya (pembaca
pertama) mulai mengernyitkan kening sendiri saat diskusi buku penulis lain. Dan
semuanya sepakat memberi applause
lagi-lagi untuk penulisnya.
Untuk typo sih,
ada beberapa yang cuma salah ketik mungkin atau kekurangan huruf. Tapi
selebihnya nggak masalah.
Ini hanya masukan aja yang mungkin untuk mbak
Vivi, nanti kalau novel selanjutnya mungkin nggak usah ada adegan lumpuh lagi
dan suka sama lagu klasik. Jadi kesannya, kakak cuma berkutat sama itu aja. Di
novel sebelumnya juga, kan, kakak pake adegan itu. Mungkin nanti bisa ubah
aliran musik mungkin, yah. J
Akhir kata, kami berani kasih 4,9 bintang untuk
novel mbak Vivi.
2 komentar:
novel yg anda buat ini sangat menarik isinya sangat romantis tpi
saya pendapat agar yg terakhir diberi pesan kesan untuk para pembaca
terimakasih...
resensi yang menarik.. Baru setengah baca novel ini, semoga saja akan menemukan hal-hal menarik dari novel ini :)
Posting Komentar