Pages

Review Novel Seoul, I Miss You By Christina Juzwar




                                          Judul                        :  Seoul, I Miss You

                                          Penulis                     :  Christina Juzwar

                                          Penyunting               :  Dila Maretihaq Sari

                                          Perancang & Ilustrasi sampul  :  Citra Yoona

                                          Pemeriksa aksara     :  Veronika Neni

                                          Penata aksara           :  Gabriel

                                          Ilustrasi isi                :  Belinda C.H

                                          Foto                        :  Shutterstock

                                          Penerbit                   :  Bentang Belia

                                          Terbit                       :  November 2012

                                          Tebal                       :  viii + 248 hlm

                                          ISBN                      :  978-602-9397-58-1




Sinopsis :

Vino!
Ganteng, pintar, tipikal cowok incaran semua 
cewek satu sekolah. Daaan, dia menawariku untuk main
piano di Hari Apresiasi Musik. Aku?? Cewek cupu yang
nggak punya teman. Temanku hanya buku gambar
dan diriku sendiri. -.-"

Jae Yun!
"Oppa... oppaaaa!" teriak cewek-cewek satu sekolah begitu
dia lewat. Heran, deh, semua cewek di sini tergila-gila sama
dia. Mungkin, kecuali aku. Aku memang gemetaran tiap kali 
ada di dekatnya-dia teman sebangkuku. Bukan karena nge-
fans, yah, melainkan aku memang grogian tiap kali dekat
cowok. -.-" Cupu parah.

Dunia ini memang aneh. Aku yang bukan siapa-siapa ini
mendadak didekati dua orang cowok yang bikin heboh satu
sekolah. Senang? Bingung, iya. Masalahnya, aku bukan expert
di bidang pertemanan, apalagi cinta!
***

Alexandra. Cewek yang lebih suka berteman dengan dirinya sendiri dan buku catatan berwarna hijaunya. Alexa memiliki bakat di seni lukis. Tapi, ia masih berjuang untuk bisa memainkan piano dengan baik. Kehidupannya yang tenang mulai terusik dengan kedatangan Jae Yun. Murid Baru yang ganteng, tentu saja. Cowok itu menjadi teman sebangku Alexa. Dan karena hal itu, Alexa menjadi target utama geng BABE.

Vino. Ketua osis plus salah satu cowok yang menjadi incaran cewek satu sekolah. Meminta Alexa untuk bermain di Hari Apresiasi Musik. Vino, adalah salah satu orang yang membantu Alexa lepas dari geng BABE. Vino banyak menghabiskan waktunya dengan Alexa. Mulai dari belajar bareng sampai Nonton bareng.

Jae Yun. Cowok ganteng sekaligus jadi incaran cewek satu sekolah termasuk geng BABE. Jay Yun seperti memiliki kepriibadian ganda. Saat di sekolah, ia tidak akan banyak bicara dan hanya bersikap sewajarnya tanpa memperhatikan keadaan sekitarnya yang jelas-jelas heboh lantaran dirinya sendiri. Dan saat ia berdua saja dengan Alexa, cowok itu akan berubah 180 derajat. Ia akan tertawa lepas dan menggoda Alexa.

***

Alexa, cewek yang bisa dibilang penyendiri abis, mendapat teman sebangku-cowok korea ganteng plus jadi incaran cewek satu sekolah. Alexa kemudian menjalani hari-harinya dengan dada yang berdebar hebat karena tidak terbiasa berdekatan dengan cowok. Gadis itu menemukan sesuatu yang menarik pada diri Jae Yun. Cowok itu juga sering corat-coret di bukunya.. Entah itu menggambar atau apa. Tapi Alexa yang memang suka banget sama gambar jadi sering memperhatikan Jae Yun diam-diam.

Petaka di hidup Alexa sudah dimulai. Geng BABE yang memang suka banget nge-bully akhirnya menjadikan Alexa sasaran karena menjadi teman sebangku Jae Yun. Alexa harus mencari tahu tentang pria itu dan memberikan semua informasinya pada salah satu anggota geng BABE yang naksir berat sama Jae Yun.

Lalu, Vino, cowok yang kemudian tampak akrab dengannya. Meminta Alexa untuk memainkan piano tepat hari H. Alexa yang sebelumnya ogah-ogahan, kini berusaha giat untuk serius belajar piano. Tentunya dengan guru baru.

Takdir seakan memberikan Alexa satu cobaan lagi. Jae Yun ternyata adalah guru piano yang akan mengajarinya. Alexa memulai semuanya dari dasar. Kedekatan antara Jae Yun dan Alexa mulai terbangun sejak itu. Tapi, potongan-potongan puzzle yang dibawa Jae Yun tak kunjung di pecahkan Alexa. Mulai dari apa yang membawa Jae Yun ke Jakarta? Apa yang selalu digambar Jae Yun di bukunya? Sampai alasan Jae Yun meninggalkannya tanpa penjelasan.

Dan Big, sebenarnya benang merah apa yang menghubungkan orang itu dengan semua masa lalu Alexa?


Lalu bagaimana sebenarnya kisah Alexa, Jae Yun, Vino, bahkan dengan Big? Siapa sebenarnya yang menjadi penghuni hati Alexa?

***

Buku ini bisa dibilang flat yah. Jalan ceritanya bisa nggak muluk-muluk dan bisa di tebak. Ini cocok untuk bacaan ringan. Buku ini enak dibaca, tapi. Walaupun banyak komentar yang bilang diksinya rada nggak enak lah, jalan cerita bisa di tebak lah atau ini drama banget deh. Tapi, toh kalian baca juga, kan? Itu artinya kalian nyaman dengan cara nulis si penulis.

Aku sendiri cukup nyaman dengan cara nulis mbak Tina. Aku nyaman dengan bukunya. Aku senang banget baca buku yang biasa buat aku nggak bisa lepasin buku itu lama-lama. Apalagi harus di timbun. Yah, nggak lah. Tapi, kalau buku itu udah buat kamu nyaman, pesannya juga sampai pada pembaca, itu cukup untuk membuat buku itu baik untuk di baca.

Tapi, rada kesal juga. Ada beberapa typo yang aku lihat. Terus banyak banget tanda kutip yang nggak di sertakan dalam kalimat. Itu kelupaan atau nggak, jadinya agak gimana gitu liatnya. Kan, jadinya bukan dialog, lagi, kan? Terus ada juga-eh banyak malah, yang pas tanda titik itu nggak ada spasinya. Sebenarnya kesalahan-kesalahan kecil seperti itu jadi nggak buat nyaman pembacanya.

Tapi overall, buku ini nyaman banget buat dibaca. Setting yang diambil kan Korea dan Indonesia. Jadi mungkin pada mikir, pasti drama banget ini. Eh, kalau settingnya Korea terus kalian yang memang suka drama Korea belum pasti juga kayak drama bukunya. Dan lagi, banyak juga kali Drama yang diangkat dari Novel di Korea. Dont forget that.

I give 3 star for this book. Mbak Tina bikin aku jadi ingat kursus Piano yang aku tinggalin demi dunia seni lukis. hehehe #RemindMe


Something :

“Nggak usah malu jika ingin menangis … kalau ingin menangis, menangislah. Air mata memang perlu dikeluarkan untuk menghapus rasa sakit, rasa duka, rasa sedih jika kita sedang merasakannya di hati dan hati kembali menjadi kosong dan bersih. Begitu juga ketika kita seang senang, menangis pun di perlukan untuk mengalirkan kebahagian sehingga kita bisa membaginya kepada orang lain."





1 komentar:

Rafi Muzakki mengatakan...

Boleh juga

Posting Komentar