Pages

Review Novel Always be in Your Heart By Shabrina Ws


                                         Judul                           :  Always be in Your Heart

                                         Penulis                        :  Shabrina Ws

                                         Penyunting                  :   HP melati

                                         Proofreader                :  Yunni Yuliana M

                                         Desainer sampul (DS) :  Agung Wulandana

                                         Pengarah DS              :  Dodi Rosadi

                                         Desainer isi                 :  Nono

                                         Penerbit                      : Qanita

                                         Terbit                          :  Februari 2013 (Cetakan pertama)

                                         Tebal                          :  236 hlm

                                         Genre                         :  Romance

                                         ISBN                         :   978-602-9225-77-8




"Menunggu itu menyakitkan. Melupakan juga menyakitkan. Tetapi penderitaan terbunuh adalah ketika tak tahu harus melakukan yang mana." - Paolo Coelho

Sinopsis :

Marsela

Aku selalu menantimu dari matahari
di timur, matahari di barat,
hingga terbit lagi.
Aku telah melewati musim
yang berganti berulang kali.
Tapi, kau tak pernah hadir di sini.
Kini setelah sepuluh tahun kulewati,
aku tak yakin lagi,
bahkan pada hatiku sendiri.


Juanito

Siapakah kita, ketika pada akhirnya sejarah
telah bicara.
Bahkan, sungai bisa berubah muara,
sekuat apa pun aku bertahan, sepuluh tahun
telah mengubah banyak hal.
Dan nyatanya, keadaan memang
tak lagi sama.

***

“Bagaimana aku akan pergi, kalau rumahku adalah di hatimu” 


Masela. Gadis yang di awal cerita sudah merasakan sakit yang sangat di hatinya. Ayahnya meninggalkannya untuk selamanya. Sepeninggal ayahnya, ia berusaha untuk hidup mandiri dan melakukan pekerjaan yang biasa di lakukan ayahnya dengan memecah batu besar menjadi kerikil-kerikil kecil. Dan juga, gadis itu masih menyimpan harapan pada seseorang selama sepuluh tahun ini.

Randu. Pria yang selalu ada di sisinya setelah ayahnya meninggal. Randu dan Yoanika adalah dua orang yang menemani Sela dalam menjalani kehidupan dengan kerikil kecil yang bisa melukai siapa saja yang menginjaknya. Pria itu juga adalah sosok yang begitu dengan ayah Sela. Dan pria itu juga lah yang dimintai ayah sela untuk menjaga anak gadisnya itu. 

Juanito. Pria yang menjadi sahabat sekaligus keluarga untuk Sela. Menetap di Elmera, membuat Sela dan Juan selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Saat sela di ganggu anak-anak lain di sekolahnya, Juan lah yang menolong Sela dan mengancam anak-anak itu jika masih bersani mengganggu adiknya itu.

 ***


Marsela. Seorang gadis yang selalu menganggap bahwa ayahnya adalah segalanya untuknya. Dengan latar Ermera dan perkebunan kopi, kisah Marsela dan Juanito terekam manis di hati mereka masing-masing. Juanito yang selalu menjaga Sela dan memastikan agar gadis itu baik-baik saja, kali ini harus rela berpisah dengan Sela.

Mario-ayah Sela, masih berpegang teguh pada Merah Putih yang dulu di perjuangkan nenek moyangnya. Karena Referendum, Sela dan ayahnya harus meningalkan Ermera dan mengungsi. 

Atambua. Tempat ia dan ayahnya sekarang berada. Jauh dari Ermera dan bau kopi yang bisa tercium oleh inderanya. Ayahnya yang sakit-sakitan dan kemudian meninggal, harus memaksa Sela untuk menghidupi dirinya sendiri dan Lon-anjing pemberian Juanito, tepat di hari ulang tahunnya.

Sepuluh tahun meninggalkan Ermera membuat bimbang gadis itu. Apakah semuanya masih seperti dulu? Ataukah sudah banyak yang berubah? Apakah Juanito juga berubah? Pikiran itu yang selalu tebersit di benak Sela. Kegamangan hatinya semakin menjadi-jadi saat sosok Randu selalu muncul memberikan perhatian-perhatian kecil yang menurut sahabatnya-Yoanika- adalah tanda ketertarikan. 

Lalu, saat ia memutuskan kembali ke Ermera dan mendapati yang ada di sana, hatinya meringis. Keadaan memang tak lagi sama. Bahkan yang tampak di depannya sekarang ini adalah sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada dalam pikirannya.

***


Novel yang manis dengan latar belakang perpecahan pada saat Referendum. Aku suka banget sama bahasa yang digunakan mbak Eni dalam bercerita di novel ini. Di prolog, ia bercerita dari sudut pandang Lon, seekor anjing yang selalu menemani Sela. Lalu dari sudut pandang orang ketiga dan di epilog, adalah Royo yang bercerita. Royo juga adalah seekor anjing yang di adopsi oleh Sela dan Juan bersamaan dengan Lon.

Ini novel kedua dari mbak Eni yang aku baca setelah novel duetnya dengan bunda Elyta di PING! A Message from Borneo. Cukup suka dengan penggambaran latar dan detailnya. 

Tapi aku liat ada beberapa typo dalam buku ini. Juga, aku banyak nemuin kata yang nggak dikasih spasi setelah titik. Padahal kaidahnya kan harus ada spasinya, kan?

Ini kan genrenya romance, tapi unsur romancenya justru samar-samar. Nggak terlalu kuat. Kisah Sela dan Juan pas masih di Ermera juga datar-datar saja. Dan setelah sepuluh tahun kemudian justru masih datar. Di akhir cerita juga bagian Juan juga sedikit banget. Mungkin akan lebih bagus jika ada satu Bab terakhir lagi yang menceritakan tentang Juan.

Tapi, at least, saya suka kok cerita ini. Aku kasih bintang 3,4 yah untuk buku ini. 

 ***

Di tepi sungai Gleno

Menarimu, menuruni lembah di Ermera
dan berlari membelah kebun kopi
aku mewan arah angin
yang menampar-nampar sabana
dan stepa yang menguning
Lalu, aku berdiri di sini, di tepi Sungai Gleno
Menulis puisi tentang tanah kita
Tentang mimpiku,
tentang mimpimu
tentang kita
tentang
secangkir kopi Ermera
dan
Rasa yang tersimpan.


 









1 komentar:

Unknown mengatakan...

syahdu

Posting Komentar